Jaman sekarang kopi tidak sekadar  minuman saja. Kopi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup bagi banyak  orang, khususnya bagi generasi milenial. Mau hang out? Ya di  kedai kopi. Mau ngerjain tugas? Ya di kedai kopi. Mau ketemuan? Ya di  kedai kopi. Bahkan kencan? Pun juga di kedai kopi! Kalau ada lirik lagu  bunyinya dangdut is the music of my country, kayaknya juga bakal ada lirik yang berbunyi ngopi is the lifestyle of my country! Bagi  sebagian orang, minum kopi secara rutin mungkin aman-aman aja kali  ya,  tapi bagi sebagian besar lainnya gaya hidup minum kopi justru bisa  menimbulkan masalah. Faktanya, kita butuh solusi sakit maag karena  kebiasaan minum kopi dapat menyebabkan kita memiliki gangguan lambung.  Hiks.
Kok  iso? Iya, soalnya kopi itu memiliki kandungan kafein yang dapat memicu  terjadinya peningkatan produksi asam lambung. Ketika ini terjadi, di saat itulah asam lambung naik ke kerongkongan dan membuat orang  mengalami GERD alias refluks asam lambung dan mengalami dada atau tenggorokan yang terasa panas dan terbakar (heartbun). Alhasil, solusi sakit maag pun amat dibutuhkan.
Oh  ya jangan sekali-sekali menyepelekan penyakit yang satu ini.  Berdasarkan fakta, sakit maag menempati sebagai salah satu penyakit  dengan peringkat tertinggi di negeri ini. Menurut Badan Kesehatan Dunia  alias WHO, jumlah orang yang mengalami sakit maag pada 2012 mencapai  40,8% dan penyakit yang satu ini masuk dalam 10 penyakit terbanyak pada  pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia. Sedih ya?
Sebagai  orang yang suka ngopi dan sayang dengan kesehatan lambung sendiri, saya  pun tak mau ketinggalan dong. Makanya pas tahu ada kegiatan ini, saya  langsung ikutan. Bincang-bincang tentang kopi dan solusi sakit maag  bersama barista profesional ini diadakan di Liberica, Pasaraya pada  Kamis, 27 September 2018. Saya penasaran, "Emangnya benar ada solusi  sakit maag bagi kita para pecinta kopi?"
Solusi Sakit Maag ala Juara Indonesia Barista Championship 2018
Saya  pertama kali tahu Muhammad Aga dari film "Filosofi Kopi 2". Saat itu ia  bermain dengan peran sebagai Aga sebagai seorang barista. Awalnya sih  saya mengira ia adalah aktor semata, tapi setelah ditelusuri saya  akhirnya tahu bahwa ternyata dalam kehidupan aslinya Aga juga adalah  seorang barista.Â
Aga  tidak sekadar meracik membuat kopi. Saking seriusnya, ia telah menjadi  barista profesional dan bahkan pernah menjadi juara saat mengikuti  Indonesia Barista Championship 2018, sebuah kompetisi barista nasional.  Tak hanya itu saja, ia juga telah mencapai prestasi lainnya berupa  menempati 17 besar dalam sebuah kompetisi barista internasional dari  50an peserta yang berpartisipasi. Mantap!
Di  awal acara, Aga bercerita bahwa kopi bukan sekadar minuman dan barista  bukan sekadar pembuat kopi. Menurutnya, barista adalah seorang story teller karena  dalam kopi terdapat banyak cerita. Misalnya, seperti dari mana biji  kopi berasal, apa jenis kopi yang diracik bahkan hingga seperti apa  proses pembuatannya.
Bagi  Aga, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sakit maag yang  datang dapat berpengaruh terhadap keberlangsungan kedai dan kafe kopi.  Sebab jika itu terjadi, jangka panjangnya adalah juga bisa berpengaruh  pada kesejahteraan petani kopi. Kita tentu enggak mau seperti ini kan?