Secara  keseluruhan saya suka dengan film yang disutradarai oleh Itthisak  Eusunthornwattana ini. Ciri khas film Thailand adalah akan ada "kejutan"  di tengah-tengah cerita. Namun di sisi lain, bukan berarti "Mr. Hurt"  sempurna. Alur cerita yang memaksa yang dapat dilihat di akhir cerita  membuat saya agak kecewa. Mungkin karena sutradara khawatir jalan cerita  menjadi terlalu panjang sehingga ada beberapa yang "dipaksakan"  alurnya. Saya tidak perlu menjabarkan lah ya, nanti jadi spoiler. Hehe.Â
Selain  itu beberapa adegan atau alur cerita juga menurut saya tidak masuk  akal. Salah satunya adalah saat Don berada di salah satu bar di Amerika  dan ia meminta salah satu pemusik di sana memainkan salah satu lagu  Thailand. Menurut saya tidak masuk akal saja seorang pemusik di salah  satu bar di Amerika dapat memainkan salah satu lagu pop Thailand. Mana  kenal orang Amerika dengan lagu pop Thailand? Tapi ya namanya juga  film.Â
Menghibur?  Ya. Tapi film Thailand komedi terbaik? Tidak. Atas beberapa hal yang  saya sebutkan di atas, saya memberikan nilai 7 dari skala 1-10 untuk  film ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H