Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pentigraf | Sehidup Semati

22 Februari 2021   23:54 Diperbarui: 28 Februari 2021   08:26 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dua minggu sejak istriku meninggalkan aku, saat ini aku seperti terperangkap dalam pekat mimpi. Rasanya, baru kemarin aku masih menikmati secangkir coklat hangat sembari melihat bintang-bintang memacarkan sinarnya dengan indah di balkon rumah, dan itu aku lakukan hanya berdua bersama istriku yang merupakan belahan jiwaku.  Masih begitu jelas terngiang ditelingaku kata-kata manis itu "Aku akan selalu setia kepadamu sayang baik hidup atau mati" 

Begitu ringan lidah istriku mengucapkan janji manis itu. Meskipun nyatanya, semerbak wangi bunga masih jelas menyita penciuman siapa yang melawati pusaraku tapi dengan teganya ia telah menganti genggamannya dalam mencari kedamaian. Ia sudah mendapatkan penggantiku dengan begitu cepat. 

Hari ini, aku akan meminta janjinya. Ia pernah berjanji untuk tetap setia sehidup semati maka itu adalah hutangnya padaku. Takdir juga memihakku kali ini. Pesawat yang ia tumpangi jatuh dan menewaskan seluruh penumpang termasuk istriku, akhirnya kata sehidup semati itu dapat terwujud. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun