Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Karma yang Dirindukan

1 Juli 2020   22:49 Diperbarui: 1 Juli 2020   22:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cipt. Yuda Mualim. S

Hush, tak tau bilang harus apa

Tak tahu apa hamba perbuat

Kenapa rusuk ini sakit bila di goyahkan

Namun engkau patahkan lidah ini dengan hati

 

Jujur ku malu terhadap ulat sutra

Engkau begitu halus, indah, gemulai,

Ku takut merusak, malah merubah benang

 

Ku masih ingat, engkau melindungi jiwa ku dari malaikat palsu

Dengan menggunakan duri-duri cemburu

Padahal rasanya seperti getah karet 

Amat pengertian, perhatian, juga nyaman

 

Ku ingin memaki, dilecuti, disayat-sayat logika

Malah mendusta fakta hati

Ku rindu, tapi tak mau jatuh pada jurang perubahan

Hanya bisa menghirup bau ceritamu

 

Ku takut, daun itu terbang gugur

Menjauh dan terus menjauh dari ranting

Tetapi, hujan membawa berkah yang langsung ke pencernaan menuju hati

Ia tak mau terus digantung dan jadi sayang

 

Maaf tak peka...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun