[caption id="attachment_215378" align="aligncenter" width="684" caption="sumber : hiphopdiningrat.com"][/caption]
Siapa bilang bahasa jawa (bahasa daerah) tak bisa keliling dunia? Inilah yang di buktikan oleh group seniman asal Jogja, yakni Jogja Hip Hop atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja Hip Hop Foundation. JHF (Jogja Hip Hop Foundation) yang didirikan oleh Marzuki Mohammad (yang lebih dikenal dengan nama Kill the DJ) pada tahun 2003 ini, awalnya hanyalah sebuah komunitas tempat berkumpulnya pecinta music hip hop di Jogjakarta. Komunitas ini merupakan suatu komunitas yang tak bisa dilepaskan dengan kegiatan seni Jawa. Hal ini dikarenakan para personilnya yang berpegang teguh dan konsisten untuk menggunakan bahasa Jawa dalam lantunan karya lagu hip hop yang diciptakannya.
JHF sendiri mulai dikenal masyarakat setelah memutuskan untuk mengawali aksinya secara independen hingga akhirnya pada April 2012 lalu, Jogja Hip hop Foundation mampu dan berhasil menggelar konser perdananya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dari konser itulah JHF mulai dikenal masyarakat luas dan penikmat music Hip hop negeri ini karena pada konser yang di gelar selama kurang lebih 3 jam itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Grup Hip hop yang terdiri dari 5 orang anak muda ini mempunyai ciri khas yang unik karena menggunakan ciri khas asli dari Jogja Hip hop, yakni menggunakan bahasa Jawa disetiap syair lagu ciptaanya dan selain itu juga menggunakan alat music tradisional gamelan yang di variasikan dengan orchestra sehingga perpaduan ini menciptakan sebuah aransemen music yang modern dan asyik untuk didengarkan. Bahkan salah satu Rapper Indonesia yakni Iwa K mengutrakan bahwa “ JHF memilki ciri khas dari gaya bertuturnya dan mampu menciptakan trend baru bagi daerahnya” ujarnya saat dalam acara Show Imah di TransTv (8/11/2012) tadi.
Dari hasil kerasnya itulah pada hari Senin 12 November besok Jogja Hip Hop Foundation (JHF) akan melakukan tour ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat guna memenuhi undangan dari New England Foundation for The Arts bersama U.S. Department of State's Bureau of Educational and Cultural Affairs dan U.S. Regional Arts. Tour JHF ini sendiri rencananya akan digelar selam satu bulan penuh yakni mulai tanggal 12 November hingga 12 Desember 2012, dan digelar sebagai program bagi para seniman dari seluruh dunia untuk mempresentasikan dan menunjukkan karya mereka kepada masyarakat Amerika sebagai sebuah misi diplomasi kebudayaan untuk membangun dialog dan kesepahaman yang mutualis melalui seni dan budaya. Tour JHF yang rencananya akan digelar satu bulan penuh itu akan dilakukan sebanyak 12 kali show dan di gelar di tujuh kota di Amerika. Yakni dimulai dari kota New York dan Bronx, kemudian menuju Washington DC, Chicago, Scottsdale - Arizona, Davis, Santa Barbara, dan akan berakhir di San Fransisco California. Dan juga selain melakukan tour, JHF juga akan diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan beberapa pejabat dari kementrian terkait yang bertugas disana.
Konon katanya, karena tour JHF kali ini bertepatan dengan sepuluh hari setelah bencana badai Sandy melanda berbagai kota yang akan disinggahi,maka grup hip hop pencipta lagu “Jogja Istimewa” ini selain melakukan tour dan memenuhi undangan ke Gedung Putih dari kementrian terkait juga juga akan menggelar sebuahprogram amal yang akan melibatkan masyarakat dari tujuh kota yang didatangi JHF dimana hasil program ama tersebut akan diberikan kepada korban Badai Sandy.
Jadi Musik Hip hop yang di bawakan oleh JHF ini merupakan warna baru bagi warna music di Indonesia karena musik hip hop dari JHF yang berhasil mencampurkan urban culture dan tradisi Jawa dan juga merubah image bahasa Jawa yang selama ini di anggap sebelah mata dan membosankan bahkan dianggap jadul oleh sebagian orang menjadi sebuah mahakarya yang enak untuk di nikmati. Dan dari situ menurut saya fenomena ini merupakan fenomena yang positif yang perlu ditiru oleh para kawula muda. Karena tak ada salahnya melestarikan dan memperkenalkan budaya daerah lewat music, seperti yang dilakukan JHF, para kawula yang sukses menciptakan sebuah kreasi yang kreatif tanpa melupakan budaya leluhur mereka. Saluut buat JHF…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H