Mohon tunggu...
Nakeysha Assyfa Putri
Nakeysha Assyfa Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Negeri 1 Metro

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menuju Pemilu Berikutnya yang Bermartabat: Pelajaran dari Kontroversi

17 Februari 2024   12:24 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:25 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/QvDegrJ4HAhfScgd6

Tetapi sebenarnya, seperti yang dikatakan oleh Dandhy tadi, "Dirty Vote" dibuat untuk mengedukasi masyarakat agar dapat menggunakan hak suaranya dengan benar dan memilih pemimpin yang tepat.

Jika dicermati dengan baik, hal tersebut sebenarnya sangat berguna untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak salah memilih calon pemimpin.

Di media sosial kita dapat menemukan berbagai macam tanggapan warganet Indonesia mengenai "Dirty Vote", komentar-komentar tentang pro maupun kontra dapat ditemukan diberbagai platform media sosial, seperti X, TikTok, Instagram, Youtube dan masih banyak lagi.

Ada banyak komentar yang setuju dengan dokumenter tersebut dan ada juga yang mengklaim bahwa itu hanyalah fitnah dan ujaran kebencian yang asumtif.

"yg disampaikan di Dirty Vote bernada fitnah, narasi kebencian, yg asumtif dan tidak ilmiah." Tulis oknum yang kontra di salah satu platform media sosial.

Komentar diatas adalah salah satu yang kontra terhadap “Dirty Vote”.

Oknum tersebut merasa kandidat yang didukung sedang difitnah menggukan hoaks yang tidak berdasar karena adanya cuplikan sensitif yang mengarah ke kandidat tertentu.

Tak hanya warga saja yang melontarkan komentar dan opininya, banyak tokoh publik yang juga ikut penyuarakan pendapatnya tentang dokumenter tersebut.

Salah satunya ada Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, yakni Jusuf Kalla pun ikut buka suara mengenai dokumenter ini.

https://images.app.goo.gl/GAFcN7PypDJpq2kH8
https://images.app.goo.gl/GAFcN7PypDJpq2kH8

"Semua orang bisa mengatakan fitnah, tunjukan dimana fitnahnya. Semua data dulu, baru komentarkan," Sebut Jusuf Kalla di kediamannya, Senin (12/2/2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun