[caption id="attachment_206405" align="aligncenter" width="473" caption="sumber:google (diedit oleh penulis)"][/caption] Malem-malem gini enaknya nulis apaan yah. Kalo ngomongin kpsi dah banyak yang mbahas, apalagi kalo topiknya nasionalisme..wuihh..dah ga keitung yang ngulas. Bagi yang abis mantengin layar kaca mungkin tulisan ini bisa dijadikan inspirasi setelah tadi panas dingin nonton Chelsea vs MU, yah siapa tau ntar berapa taon lagi ada anak bangsa yang ikutan maen di Stamford Bridge sono.
Emang topik ini udah beberapa dibahas ama kompasianer waktu lalu, tapi ane coba menyoroti dari sisi lain, yah sekedar memberikan apresiasi kepada nih anak yang telah membuat nama Indonesia harum di dunia internasional.
Dimulai aja ya, ane disini mau mbahas mengenai si anak ajaib yang namanya Sabeq Fahmi, yang belum lama ini berhasil menciptakan 12 gol dalam satu pertandingan internasional melawan Pakistan.
Memang skor 25-0 yang dibukukan adek-adek kita melawan Pakistan di ajang 40th Student Cup di Teheran Iran masih kalah dengan skor yang dicetak Iran yaitu 28-0 melawan tim yang sama. Namun torehan 12 gol oleh Sabeq tidak bisa disamai oleh barisan penyerang Iran. Bahkan fakta bahwa Iran mencetak 53 gol untul seluruh pertandingan yang mereka jalani pun, masih saja Sabeq yang menjadi top skorer kejuaraan ini.
Nah, 12 gol yang dibuat Sabeq ini sebenarnya merupakan jumlah terbesar kedua yang dibuat oleh pemain bola dalam satu pertandingan internasional. Hal ini ketauan setelah ane ubek-ubek dalemannya mbah google.
Dalam artikel theguardian.co.uk, untuk level klub, pencetak gol terbanyak adalah Panagiotis Pontikos dengan 16 gol, dimana striker klub Olympos Xylofagou ini mengalahkan SEK Ayios Athanasios FC di liga Yunani pada tahun 2007 dan Stephan Stanis, penyerang asal klub Racing Club yang mengalahkan Aubry Asturies pada tahun 1942, juga dengan 16 gol. Kedua catatan gol tersebut ter-rekam di Guiness Book of Records.
Itu tadi adalah rekor di tingkat klub yang tercatat, sekarang untuk pertandingan internasional, masih menurut web berita The Guardian asal London, disebutkan bahwa pencetak gol terbanyak dalam satu game masih dipegang oleh Archie Thompson asal Australia dengan 13 gol yang saat itu tim nya, Australia, mengalahkan Samoa dengan angka 31-0 di babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Sedangkan skor terbanyak selanjutnya yang dicetak oleh satu pemain dalam satu pertandingan dibuat oleh Sophus Nielsen dengan 10 gol. Sophus ini adalah pemain Denmark di Olimpiade 1908 yang mengalahkan tim Perancis A dengan skor 17-1. Satu lagi pemain yang pernah mencetak 10 gol adalah Gottfried Fuchs asal Jerman di Olimpiade 1912 ketika mengalahkan Rusia dengan angka 16-0.
Apabila merujuk pada pertandingan yang diakui oleh FIFA maka pertandingan-pertandingan diatas memang sepenuhnya diakui oleh FIFA baik itu pertandingan kualifikasi Piala Dunia maupun sepakbola Olimpiade termasuk disini juga pertandingan Piala Pelajar Asia di Iran (kecuali pertandingan di level klub tadi). FIFA hanya membedakan bahwa gol-gol tersebut dicetak oleh pemain profesional atau amatir. Nah merujuk pada kategori pemain profesional, seperti yang telah disebutkan diatas, urutan pertama dipegang oleh Archie Thompson, sedangkan urutan berikutnya berturut-turut adalah David Zdrilic (Australia), Gary Cole (Australia) dan Karim Bagheri (Iran) masing-masing dengan 8, 7, dan 7 gol.
Oke, sekarang apabila kategori ini digabungkan yaitu antara pemain profesional dan amatir maka dapat dipastikan bahwa 12 gol nya Sabeq ke gawang Pakistan adalah gol kedua terbanyak sepanjang sejarah sepakbola internasional baik yang dicetak oleh pemain pro maupun amatir dalam satu pertandingan yaitu setelah Archie Thompson. Dan satu hal yang dapat kita banggakan bahwa ini adalah FAKTA!, fakta bahwa tunas-tunas garuda muda kita sudah mulai menancapkan kuku-kuku nya dikancah belantika sepakbola dunia.
We should proud of him.....we should proud of our nation!
GAME ON for Indonesian Football !! Let’s start with AFF Cup 2012 as a Champion!
NB: karena keterbatasan penelusuran dan info yg didapat, bagi yang ingin mengkoreksi silakan masukannya di kolom komentar, thanks.
Referensi: http://www.guardian.co.uk/football/2007/may/09/theknowledge.sport
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H