Mohon tunggu...
Marianne Kuznetsova
Marianne Kuznetsova Mohon Tunggu... Pelajar -

All written here are about my personal opinion, no offense. There's no true or false in it, don't argue. If you don't like it, just leave it

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

China's Dog Eating Festival, dari Sudut Pandang Mana Kamu Menilai?

14 Juli 2015   22:30 Diperbarui: 14 Juli 2015   22:30 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita yang belakangan ini menggemparkan media massa tentang berlangsungnya festival memakan daging anjing di Yulin. sepertinya masih menjadi sorotan dunia, terutama bagi para dog lovers. 

Menurut masyarakat Tiongkok yang hidup di wilayah Utara, konsumsi daging anjing dapat memberikan rasa hangat di tubuh untuk melawan udara dingin yang cukup ekstrim.  Tapi pada kenyataannya, daging anjing sendiri lebih banyak dikonsumsi di wilayah Tiongkok bagian Selatan dengan keadaan suhu yang cukup hangat, atau bahkan bisa terbilang panas. Bagi mereka, daging anjing dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Ada juga yang berpendapat bahwa daging anjing bisa menangkal panasnya udara di musim panas. Benarkah demikian?

Dikutip dari change.org- "Tak terhitung banyaknya nyawa anjing yang dikorbankan setiap tahunnya untuk memenuhi tradisi brutal yang telah berlangsung bertahun-tahun. Ini saatnya untuk mengakhiri kisah mengerikan ini. Di Festival kejam ini, orang-orang akan menikmati kelezatan hotpot daging anjing. Membunuh anjing dengan terlebih dahulu menggantung tubuhnya dan memadukannya dengan minuman beralkohol. Festival ini meningkatkan penculikan anjing liar dan hewan peliharaan, dan juga meningkatkan penangkapan dan penyiksaan yang tak manusiawi di peternakan daging anjing, tempat di mana sahabat terbaik manusia dibesarkan untuk tujuan tersebut. Ribuan anjing akan menderita, disembelih, dipukuli sampai mati, dikuliti hidup-hidup dan dimakan. Waktu terus berjalan dan pembunuhan anjing besar-besaran itu diperkirakan akan diadakan dari tahun ke tahun. Kita harus bersatu dan mengangkat suara, tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa makhluk hidup tapi juga membawa harapan bagi kemanusiaan. Untuk menjadi bagian dari dunia yang penuh kasih di mana kita semua bisa bersama-sama menyuarakan dan membela semua makhluk hidup yang tidak bersalah, bukan hanya manusia. Jika kita berpaling dan mengabaikan ajakan/permohonan bantuan dari hewan ini, maka kita benar-benar telah berpaling dari nilai-nilai kemanusiaan."

Dikutip dari Liputan6.com- "Seorang perempuan asal Tiajin, Tiongkok, rela menempuh perjalanan lebih dari seribu mil untuk menyelamatkan anjing yang akan disembelih untuk Dog Eating Festival di Yulin. Yang Xiaoyu, perempuan berusia 65 tahun ini tiba-tiba menjadi sorotan masyarakat di sebuah pasar di Yulin. Ia pun tak segan menghabiskan sekitar 7000 yuan atau setara dengan Rp 15 juta untuk membeli lebih dari seratus anjing dari penjual hewan di pasar."

Dan masih banyak lagi berita serta kutipan yang menunjukkan kontra dunia terhadap festival ini.

Berjuta-juta masyarakat di dunia yang menandatangani petisi untuk menghentikan festival makan daging anjing di Yulin tampaknya tidak dihiraukan oleh pemerintah daerah setempat. Pasalnya, tradisi makan daging anjing ini sudah ada sejak 400 tahun lamanya, walaupun festival tersebut baru dikenal pada tahun 2009. Selain itu juga, Tiongkok tidak memiliki undang-undang perlindungan terhadap hewan.

Di sini aku tidak menyalahkan tradisi makan anjing di Tiongkok, dan aku juga tidak akan menyalahkan para dog lovers yang berjuang demi membela hak asasi hewan. 

Tapi beberapa pertanyaan pun muncul di pikiranku. Tradisi ini sudah diselenggarakan dari beberapa ratus tahun yang lalu, tapi mengapa baru beberapa tahun belakangan ini tradisi tersebut dikecam? Dan sebenarnya apa yang para dog lovers tentang? Memakan daging anjing atau proses penyajian daging anjing yang tidak wajar? 

Aku setuju jika dog lovers menentang proses penyajian daging anjing yang bisa dikatakan menyiksa anjingnya terlebih dahulu sebelum dimasak. Aku pernah melihat cuplikan video yang menayangkan darimana anjing itu didapat, proses pengangkutannya ke tempat jagal, bahkan bagimana anjing-anjing itu dibunuh untuk kemudian disajikan di meja makan. Sungguh mengerikan! 

Aku pun berpikir, jika memang pemerintah Tiongkok menyadari bahwa rakyatnya suka mengkonsumsi daging anjing, mengapa tidak dibuatkan saja peternakan anjing yang benar-benar dirawat dan dijamin kesehatannya seperti halnya peternakan sapi, sehingga mereka tidak perlu menangkap anjing liar yang tidak diketahui bagaimana kondisinya, ataupun mencuri anjing peliharaan yang menurutku masuk dalam tindak kriminal. Ditambah lagi dengan tingkat kematian di Yulin yang cukup tinggi akibat rabies, apakah pemerintah setempat tidak tergerak untuk mengatasinya? Atau mungkin memang sengaja untuk mengurangi populasi penduduk yang padat? 

Seperti yang diucapkan @olivia_erwima23 pada akun twitter-nya 9 Juli lalu, "Skinned alive, boiled alive, can you imagine that? Where is your heart? please. stop it! #StopYulin2015"  Aku pun tidak setuju dengan cara penyajian daging anjing yang harus disiksa terlebih dahulu sebelum dimasak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun