Mohon tunggu...
Husain Njet
Husain Njet Mohon Tunggu... -

Pemikir kecil yang berharap bisa melakukan hal besar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Manusia dan Tuhan Sama-sama Terlalu

17 Desember 2013   16:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara keempat:

“Sesungguhnya orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka akan dilipat gandakan balasannya bagi mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

Ya Allah….

Sebenarnya ini yang membuat saya tertunduk malu dihadapannya. Dasar manusia bejat!

Cara terakhir yang digunakam Allah untuk mengajak dan menggugah hati manusia agar peduli kepada sesamanya dengan berinfak adalah dengan memakai bahasa “Utangi aku wahai manusia!”. Ini adalah cara ter-halus yang dilakukan Allah Sang Maha Raja. Dengan segala kuasa-Nya, kemuliaan-Nya, dan kekayaan-Nya, Dias wt meminta pada hamba-hamba ini dengan bahasa meminta hutang. Tujuannya hanya agar manusia ini mau menginfakkan sedikit hartanya untuk saudaranya yang tidak mampu. Wahai tuhan, engkau terlalu baik.

Bayangkan jika pak udin member kita uang 500 juta. Kemudian saat saya berjalan-jalan pagi (bahasa kerennya jogging) bersama dia, kemudian dia ingin meminjam uang 20 ribu kepada saya karena kebetulan dia lagi gag bawa uang. Pastinya saya akan memberikan uang itu Cuma-Cuma tanpa saya berpkir untuk berharap uang itu sebagai hutang yang akan dikembalikan. Tap bayangkan, jika saya tidak mau meminjami pak udin saat itu? Jawab dalam hati masing-masing. Orang seperti ini memang keterlaluan. Dan beginilah keadaan banyak manusia dari jaman dulu hingga sekarang. Dengan cara apapun Allah membujuknya untuk bersedekah, tapi mereka tetap pelit dan kikir.

Dan hal terakhir yang ingin saya kutip disini adalah, apapun dan berapapun yang kita keluarkan, semua manfaatnya murni akan kembali kepada diri kita sendiri, Allah sama sekali tak mendapat manfaat apapun. Allah berfirman,

Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk meng-infakkan hartamu dijalan Allah. Lalu diantara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa yang kikir sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri.” (Q.S Muhammad 38)

Apapun harta yang kamu infakkan, maka maka (kebaikannya) itu untuk dirimu sendiri” (Q.S Al-Baqoroh 272)

KITA TERLALU PELIT DAN ALLAH TERLALU BAIK

Oh ya, karena sangking takjubnya saya dengan kebaikan Tuhan, saya hampir lupa menuliskan berapa sih Allah mau gantiin harta yang kita keluarin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun