Dakwah merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan beragama, khususnya dalam Islam. Dakwah bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin, atau menjadi berkah bagi seluruh alam. Di RPTRA Mangga Ulir, implementasi dakwah dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan mengedepankan dialog. Melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan, seperti kajian keagamaan dan diskusi interaktif, dakwah di RPTRA Mangga Ulir berhasil menarik minat masyarakat setempat untuk lebih mengenal dan memahami nilai-nilai Islam.
Pentingnya membangun komunikasi yang efektif dalam proses dakwah menjadi kunci sukses dakwah di RPTRA Mangga Ulir. Dengan menggunakan metode komunikasi dua arah, para da'i (pendakwah) di RPTRA Mangga Ulir mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan berdiskusi. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman keagamaan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar warga. Kegiatan dakwah yang dilaksanakan telah membawa dampak positif terhadap peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
RPTRA Mangga Ulir tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi dan edukasi bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat pengembangan dakwah Islam. Setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau keahlian, diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah. Ini mencerminkan prinsip Islam yang universal dan inklusif, di mana dakwah tidak terbatas pada kalangan tertentu saja. Dengan demikian, RPTRA Mangga Ulir menjadi simbol dari upaya kolektif dalam mengimplementasikan nilai-nilai dakwah Islam untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Untuk mengimplementasikan dakwah di RPTRA Mangga Ulir, diperlukan strategi yang terstruktur dan berkelanjutan. Langkah pertama adalah merancang program dakwah yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.Â
Ini bisa mencakup pengajian rutin, ceramah keagamaan, dan kelas-kelas pembelajaran Al-Qur'an. Selanjutnya, perlu adanya kerjasama dengan tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan untuk mendapatkan dukungan dan legitimasi.
 Dengan demikian, RPTRA Mangga Ulir dapat dijadikan sebagai wadah yang efektif untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas dakwah yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Proses administrasi untuk menggunakan fasilitas RPTRA Mangga Ulir dimulai dengan pengajuan proposal kegiatan kepada pengelola RPTRA. Proposal harus mencakup tujuan kegiatan, target peserta, jadwal, dan rencana pelaksanaan. Setelah proposal disetujui, penyelenggara kegiatan akan diberikan akses untuk menggunakan ruang atau area yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Selama kegiatan berlangsung, penyelenggara harus mematuhi peraturan yang berlaku di RPTRA dan bertanggung jawab atas kebersihan serta ketertiban lokasi.
Dengan ini siapapun dapat menggunakan wadah RPTRA untuk menjadi tempat implementasi nilai-nilai keislaman. Dengan adanya wadah ini diharapkan nilai-nilai keislaman akan terus bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H