Partai Rakyat Merdeka atau yang biasa yang disebut dengan PRM merupakan salah satu partai kemahasiswaan yang ada di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam ajang pemilwa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada setiap tahun nya Partai Rakyat Merdeka selalu ikut berpartisipasi dengan mendelegasikan calon-calon nya. Karena memang di lingkup Universitas biasnya di ibaratkan sebagai miniatur negara, oleh karena itu ada istilah populer student government atau pemerintahan mahasiswa.
Pada tahun 2022 ini PRM juga berambisi untuk mengirimkan delegasinya dalam ajang kontestasi pemilwa UIN Sunan Kalijaga untuk menduduki kursi organisasi internal kemahasiswaan. Untuk itu PRM menggelar Pendidikan Politik (DIKPOL) yang telah di laksanakan pada tgl 26-27 November 2022 guna membekali kader-kadernya dalam berpartisipasi pada politik kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga. Dalam ajang tersebut hadir pula ketua DPP dan DPC PRM.
Ketua panitia penyelenggara yang sekaligus ketua DPP PRM M.Lubab Rofiul Ula menyampaikan bahwa kegiatan dikpol ini penting kiranya untuk dilaksanakan, mengingat banyaknya mahasiswa di era sekarang yang tidak faham akan politik. Salah satu tujuan dilaksanakanya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para peserta dikpol mengenai politik.Â
"Seharusnya kita bisa merubah stigma kita bahwa tidak selamanya politik itu kotor karena politik hanyalah sebuah cara, baik atau buruknya politik itu tergantung pada orang yang menjalankanya" ujarnya mengakhiri sambutanya. Selain itu pada Pendidikan Politik ini turut mengundang pemateri-pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya, sehingga apa yang di sampaikan kepada para peserta sesuai dengan apa yang di harapkan oleh penyelenggara.
Seusai diselenggarakanya kegiatan ini diharapkan para mahasiswa mampu mengimplementasikan materi-materi yang telah di peroleh dan dapat memberi dampak baik bagi sesama mahasiswa serta bagaimana cara menggunakan politik dengan baik dan sebaik-baiknya, lebih luasnya tidak hanya di wilayah kampus saja akan tetapi juga sebagai bekal ketika terjun di masyarakat kelak. Karena kita ketahui bersama bahwa politik sudah menjadi momok bagi generasi muda, namun kita pun tidak bisa memungkiri bahwa kita tidak dapat menghindar dari suatu yang disebut politik.
