Fakta tersebut menunjukkan bahwa kemampuan utang menciptakan pertumbuhan pada pemerintahan SBY hampir 2 kali lipat dibanding pemerintahan JkW. Â Defisit anggaran pada tahun 2018 turun menjadi 2.19% PDB dibanding tahun sebelumnya, tapi ekonomi tumbuh lebih tinggi menjadi 5.06%. Â Fakta ini mengkonfirmasi bahwa makin tinggi defisit makin rendah pertumbuhan ekonomi.
Dua tahun pemerintahan SBY dengan menggunakan APBN defisit ternyata tidak memberikan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Seandainya dua tahun pemerintahan SBY dalam perencanaan ABPN defisit dijadikan pelajaran bagi tiga tahun pertama  pemerintahan Jokowi mungkin in-efisiensi trillunan rupiah APBN defisit tidak perlu terjadi. Â
Pembiayan infrastruktur melalui utang sangat mahal seperti seorang mencicil KPR Rumah. Â Semoga kebijakan Mahathir dari tetangga sebelah bisa dijadikan pelajaran berharga bagi pemerintah kita.
Nizwar Syafaat, Ekonom dan  Pengamat Kebijakan Publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H