Pelemahan rupiah terhadap Dollar mengakibatkan pengusaha dengan utang luar negeri dalam dollar akan mengalami pengurangan keuntungan atau kerugian karena pelemahan rupiah terhadap Dollar berdampak pada pengurangan penerimaan pajak ABPN; menambah porsi rupiah APBN untuk pengeluaran dalam Dollar seperti cicilan bunga dan utang, sehingga perlu restrukturisasi alokasi pengeluaran APBN.
Pelemahan rupiah juga akan berdampak pada penurunan nilai surat utang negara menyebabkan biaya utang surat negera meningkat sehingga alokasi bunga APBN meningkat dan akan menekan pengeluaran sektor produktif dalam APBN.
Pelemahan rupiah terhadap Dollar akan menekan defisit current account melalui tekanan impor barang dan modal karena akselarasi pembangunan dan melemahnya ekspor karena pelemahan pertumbuhan ekonomi.
Pelemahan rupiah terhadap dollar akan menekan defisit current account karena pengusaha ekportir lebih merasa aman pegang dollar; menyebabkan biaya produksi barang manufaktur makanan dan minimum dan barang konsumsi lainnya meningkat sebagai konsekuensi komponen biaya produksi dari impor mendorong inflasi (cost foctor) dan meningkatkan harga harga.
Pelemahan rupiah terhadap dollar akan mengurangi penerimaan negara dan mengurangi porsi pengeluaran sektor produktif dalam APBN akan menekan realisisi pertumbuhan ekonomi di bawah target.
Selanjutnya, meningkatnya defisit current account dan berkurangnya aliran investasi capital utamanya pembelian surat utang negara (Kondisi ini sedang berlangsung, Surat Utang negara sekarang sepi peminat), akan menyebabkan neraca pembayaran terancam defisit. Ini akan menyebabkan capital outflow yang mendorong krisis ekonomi.
Tertekannya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan ditopang oleh ketimpangan ekonomi yang masih menganga akan menjadi faktor pemantik masalah sosial apabila tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah, diitambah dengan memburuknya neraca pembayaran yang mendorong capital outflow, maka kemungkinan krisis ekonomi terjadi.
Rekomendasi bagi Pemerintah
Pelemahan rupiah terhadap dollar akan menyebabkan deselarasi  pertumbuhan ekonomi di bawah yang ditargetkan yang akan berdampak buruk pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pengangguran dan kemiskinan dipastikan meningkat.
Untuk menyangga agar penurunan ekonomi tersebut tidak terlalu dalam, Â maka pemerintah perlu melakukan refocusing atau penajaman sasaran kebijakan fiskal hanya untuk sektor produktif saja.
Ramalan IMF, pertumbuhan ekonomi melemah, bahkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi dunia negatif. Dengan demikian  ke depan pelemahan pertumbuhan ekspor tidak dapat dihindari lagi. Â