Mohon tunggu...
Nizwar Syafaat
Nizwar Syafaat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelemahan Rupiah, Dampak dan Antisipasinya

8 Mei 2018   07:01 Diperbarui: 8 Mei 2018   10:15 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelemahan rupiah terhadap Dollar terbukti memberikan dampak buruk pada perekonomian nasional, sekaligus konsekuensi Indonesia menganut ekonomi terbuka terintegrasi dengan perekonomian global.  Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap Dollar menyentuh Rp 14 ribu, yang merupakan level tertinggi di tahun 2018. Padahal awal Januari masih sekitar Rp 13.500. 

Jejak pelemahan rupiah sudah terdeteksi pada pertengahan 2016.  Selama tahun 2017 sampai sekarang pelemahan rupiah berakselerasi berlanjut dan diperkirakan pelemahan rupiah tersebut terus berakselarasi dan berlanjut dua-tiga tahun ke depan.

Pelemahan Rupiah Berakselerasi dan Berlanjut

Faktor eksternal yang mendorong akselarasi pelemahan rupiah terhadap Dollar berlanjut, yaitu kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve secara bertahap yang berlangsung sampai tiga tahun ke depan, dan kebijakan fiskal dan moneter yang menyebabkan Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak Dollar membuat Dollar langka di beberapa negara, termasuk Indonesia sebagai mitra dagang Amerika;  dan perang dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat yang belum juga reda membuat pengusaha lebih aman dan menguntungkan  pegang Dollar. 

Faktor internal, yang memperdalam pelemahan rupiah adalah defisit transaksi berjalan (current account) yang membesar dan akselaratif serta berfluktuatif.

Ke depan Current account terus tertekan karena melemahnya ekspor karena penurunan permintaan pasar mitra dagang Indonesia sebagai konsekuensi penurunan pertumbuhan ekonomi global, dan melambungnya impor sebagai akibat akselerasi pembangunan yang membutuhkan impor barang dan modal lebih tinggi daripada kapasitas produksi dalam negeri. 

Tekanan terhadap current account makin kuat karena para eksportir lebih aman dan mengutungkan pegang Dollar.

Current account makin tertekan lagi karena meningkatnya transfer bunga dan cicilan pokok utang karena kebijakan APBN defisit, serta meningkatnya permintaan Dollar untuk pembagian deviden pada Perusahaan Terbuka seperti PLN, Telkom dan lainnya.

Tekanan terhadap current account terus berlanjut karena kemungkinan terjadinya penurunan nilai surat utang negara di mata investor asing yang mendorong investor asing melepasnya. 

Faktor-faktor itulah yang menyebabkan defisit current account membesar dan capital outflow meningkat menyebabkan dollar menjadi langka mendorong akselerasi dan pelemahan rupiah terhadap dollar akan berlanjut diperkirakan paling tidak tiga tahun ke depan.

Dampak Terhadap Perekonomian Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun