Mohon tunggu...
nizham_saja
nizham_saja Mohon Tunggu... -

berpola pikir simple dan berprinsip jalani saja hidup ini apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menu Sahur yang Lepas Prediksi

29 Juni 2016   06:13 Diperbarui: 29 Juni 2016   07:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah merasakan pelatihan di bulan puasa? Salah satu (atau salah dua) topik utama yang sering jadi pembahasan adalah : 1. Menu buka puasa dan 2. Menu sahur. Dua topik ini selalu jadi seru ketika kita punya pembanding dengan kawan yang pelatihan yang sama tapi di lokasi yang berbeda. Wajar saja karena udah bosan dan jenuh seharian mengikuti materi pelatihan yang bikin ngantuk (ditambah puasa), dijamin materi yang masuk baru nyangkut dikit udah lepas lagi. Apalagi topik materinya panjaaaang, lebaaaaaarrrr... dan kami makin tak paham apa yang dibicarakan oleh instruktur /widya iswara.

Kali ini kami diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan kurikulum 13 bagi sekolah tertentu se provinsi. Kebetulan satu sekolah hampir semuanya dipanggil mengikuti pelatihan dan dibagi menjadi 3 kelompok ditempatkan di 3 lokasi yang berbeda.
Bayangkan para peserta  yang jumlahnya ratusan mengikuti pelatihan yang berasal dari berbagai sekolah yang berbeda. Seru karena ketemu teman lama. Tapi juga berat hati karena harus pisah sementara dengan keluarga di bulan puasa yang harusnya jadi kesempatan langka berkumpul keluarga bagi kami yang harus dinas terpisah jauh dari keluarga dan cuma bisa pulang hari sabtu lalu subuh senin harus balik lagi.

Jika anda pelatihan saat bulan puasa dan tempat pelatihannya di hotel jadinya tak masalah. Anda akan ketemu ruang ber ac yang dingin dan pelayanan kelas atas. Tapi kali ini kami ditempatkan di tempat pelatihan yang mengharuskan satu kamar lebih dari 2 orang bahkan ada yang dapat ruangan semacam barak yang isinya 15 orang. Pasti sumpek dan panas ditambah bertebarannya "barang pribadi" untuk beberapa hari ke depan.

Seharian belajar dan dilatih di ruang kelas tanpa ac atau minimal kipas angin di bulan puasa pasti jenuhnya dari awal sampai akhir. Otak saya sudah sama sekali ga masuk materi yang disampaikan. Kalo disuruh mengulang apa yang disampaikan mungkin saya akan yakin menjelaskan dengan ngawur 😁. Bukan salah widya iswara yang menjelaskan tapi memang saya yang jenuh.

Akhirnya berbuka dengan yang manis bisa terlaksana dengan baik karena ibu sebelah saya cukup manis bahkan sangat manis turut mengakhiri puasa saya hari ini. Alhamdulillah. 

Malamnya ternyata jadwal pelatihan kosong, tapi sialnya saya juga tak bisa kemana mana karena pas berangkat kemarin gagal bawa motor gara gara hujan lebat sampai tengah hari dan ditambah lagi tempat pelatihannya ternyata lumayan jauh dari keramaian sehingga penyesalan gagal bawa motor makin menjadi-jadi. Planning wisata kuliner batal total. Mana teman sekamar lebih milih nginap di rumah keluarganya pula, tinggal menyisakan saya sendiri dikamar. Akhirnya kegiatan setelah teraweh cuma diisi acara rutin laki-laki : ngobrol ngalur ngidul mengikuti jalan rembulan sampai malam berakhir. Ga ada yang berminat buat ngapel ke asrama peserta cewek karena ceweknya udah ibu-ibu (bahkan nenek-nenek). Malam pun berlalu diiringi hujan gerimis menyambung dinginnya hujan tadi siang.

Lapar tengah malam tanpa ada opsi kuliner yang memadai ditambah hujan membuat kami berharap pada andalan saat dini hari bulan puasa... Menu sahur!!

Gerimis nyatanya masih sedikit turun (atau mungkin embun) pada dinginnya sahur jam 4 dini hari. Saya sangat bersemangat datang ke kantin karena udah cukup lapar maklumlah saya memang tukang makan (baca: gendut). 

Sampai di kantin iman saya langsung goyah,bakat kuliner saya langsung drop. Hilang nafsu makan tapi gak hilang hilang amat. Menu sahur malam ini : nasi putih, kecap manis, kerupuk, telur dadar mini (karena 1 biji dibikin 2 dadar telur), dan menu utamanya sarden kaleng.
Iya, sarden kalengan yang hampir tanpa bumbu. Tanpa dimodifikasi. Cuma sarden kaleng yang dibuka dari kaleng diberi bawang putih dan sedikit bumbu. Pure sarden kaleng ala anak kos. Pelatihan tingkat provinsi menunya sesederhana ini. No other option, ga bisa nyari makan diluar soalnya mepet waktu imsak. Ini aja antri ambil makannya.

Bismillah, nawaiti sauma ghadin... Akhirnya meski ga nafsu makan menu sahur ala kos akhir bulan pun masuk juga. Kenyang juga ditambah pisang dua biji. Alhamdulillah.

# ping.... Ping....
* apa menu sahurnya disana?
# biasalah, kami disini cuma dapat ayam,oseng tahu,oseng kacang wortel dll.
Disitu dapat apa?
* sarden kaleng
# haaah.. Serius? Wkwkwkwk.. . . Kelihatannya aja kali kayak sarden
* serius :( dini hari dapat oseng kacang panjang, telur dadar mini, nasi, kecap manis, sambal n sarden kaleng
# wkwkwk... Mending kamu ngekost aja lagi kayak kuliah dulu :p nasib lu bro.. :D

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun