Mohon tunggu...
M Nizar Amirruddin
M Nizar Amirruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis dan bermain bola mengisi kekosongan waktu yang ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Behaviorisme dan Penerapannya dalam Pendidikan

29 Mei 2024   12:50 Diperbarui: 29 Mei 2024   13:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Teori Belajar Behaviorisme.

Pendekatan behavioristik, juga dikenal sebagai behaviorisme, adalah aliran dalam psikologi yang memusatkan perhatian pada observasi fenomena fisik individu, sementara mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan emosi dalam proses pembelajaran. Teori ini meyakini bahwa semua kemampuan, kecerdasan, dan bahkan emosi dapat berkembang setelah individu berinteraksi dengan lingkungan, terutama dalam konteks pendidikan

B. Tujuan Belajar Menurut Aliran Belajar Behaviorisme.

Teori belajar behaviorisme dikembangkan dengan tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan erat dengan pendekatan praktis dalam pendidikan dan psikologi. Beberapa tujuan utama dari teori ini adalah:

1. Memahami Hubungan Stimulus dan Respons

2. Membangun Perilaku yang Diinginkan

3. Mengukur Proses Pembelajaran

4. Menawarkan Pendekatan yang Terstruktur


C. Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Teori Belajar Behaviorisme.

1. Kekurangan teori belajar behaviorisme.

a. Beberapa jenis kekurangan yang terdapat pada teori behavioristik, antara lain:

b. Materi pengajaran telah disusun sebelumnya.

c. Tidak semua subjek pelajaran dapat menggunakan prinsip behavioristik.

d. Dalam proses pembelajaran, siswa hanya berperan sebagai penonton dan penghafal dari informasi yang mereka saksikan dan dengarkan; metode ini dianggap sebagai cara pembelajaran yang paling efektif.

e. Pemberian hukuman bertujuan untuk menegakkan disiplin dan menciptakan suasana yang nyaman di dalam kelas.Karena peran

f. guru yang aktif dan siswa yang pasif, diperlukan penguatan dari luar agar pembelajaran efektif; sehingga peran guru sangat dominan dalam memberikan penguatan.

2. Kelebihan teori belajar behaviorisme

a. Dengan menggunakan teori belajar bahavioristik dalam pembelajaran maka diperoleh beberapa kelebihan, antara lain:

b. Mendidik para pendidik/guru untuk selalu menunjukkan kewaspadaan dan responsif terhadap setiap situasi dalam proses belajar.

c. Dalam proses pembelajaran, para pendidik/guru tidak diajarkan untuk mengandalkan ceramah sebagai metode utama, sehingga siswa didorong untuk belajar secara mandiri. Ketika siswa mengalami kesulitan atau ketidaktahuan dalam mata pelajaran, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada pendidik/guru.

D. Aliran Belajar Behaviorisme Menurut Para Ahli

1. Aliran Belajar Menurut Ivan P. Pavlov

Pavlov menyatakan bahwa perilaku dapat diubah melalui proses pembiasaan yang melibatkan interaksi antara stimulus dan respons. Ini diilustrasikan melalui penemuannya tentang pengondisian klasik, di mana ia melakukan percobaan dengan anjing yang diberi stimulus bersyarat, yang terdiri dari stimulus asli dan stimulus netral. Stimulus ini diulang secara berulang, menghasilkan respons yang diinginkan.

2.  Aliran Belajar Menurut Edwin Ray Guthrie

Edwin Ray Guthrie, salah satu tokoh penting dalam pengembangan teori pengkondisian, mengemukakan gagasan bahwa pembelajaran terjadi ketika rangsangan yang berbeda secara kontras dikombinasikan dengan gerakan yang serupa pada kesempatan berikutnya.

3.  Aliran Belajar Menurut Watson

Menurut pandangan Watson dan sejumlah pakar lainnya, keyakinan mereka adalah bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetis dan kondisi lingkungan atau situasional. Perilaku manusia dianggap dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak dapat diprediksi secara rasional, yang terbentuk dan dimanipulasi oleh lingkungan sekitarnya.

4. Aliran Belajar Menurut Skinner

Dalam teori belajar Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu prilaku, pada saat orang belajar, dan responnya menjadi lebih baik.

5.  Aliran Belajar Menurut Thorndike

Menurut teori belajar behaviorisme yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, meningkatkan motivasi belajar peserta didik dapat dilakukan melalui pemberian reinforcement (penguatan). Terdapat tiga jenis reinforcement yang dapat diberikan, yaitu reinforcement positif, reinforcement negatif, dan reinforcement netral. Reinforcement positif merujuk pada penguatan yang ditambahkan dalam bentuk sesuatu yang positif, seperti pujian, hadiah, atau penghargaan. Sementara itu, reinforcement negatif adalah penguatan yang diberikan dengan mengurangi sesuatu yang negatif, seperti menghindari hukuman. Sedangkan reinforcement netral adalah penguatan yang diberikan tanpa menambah atau mengurangi sesuatu dalam konteks belajar

6.  Aliran Belajar Menurut Clark Hull

Bagi Hull, semua fungsi tindakan sangat berperan dalam mempertahankan keberlangsungan hidup organisme. Karena itu, pembelajaran dari rangsangan adalah suatu kebutuhan biologis, karena dorongan biologis Hull (dorongan) dan pemenuhan dorongan biologis (pengurangan dorongan) memegang peranan penting dan sentral dalam semua kegiatan manusia.

E. Penerapan Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran

Pengajaran yang berbasis pada teori pembelajaran behavioristik menganggap pengetahuan sebagai tujuan utama, sehingga proses pembelajaran dipandang sebagai akuisisi pengetahuan, sementara pengajaran dianggap sebagai transfer pengetahuan kepada siswa. Penerapan teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran agar tercapai tujuan secara maksimal, ada dua hal yang perlu dipersiapkan oleh guru, yaitu:

1. Untuk memastikan anak dapat mengembangkan sejumlah kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, penting untuk mengevaluasi kemampuan awal dan karakteristik individu mereka.

2. Merancang konten pembelajaran yang akan disampaikan kepada murid dengan tujuan memberikan pengajaran yang merata kepada berbagai kelompok siswa/anak, pendekatan minimal yang digunakan oleh guru adalah dua.

Dalam pembelajaran teori ini juga menekankan pada tindakan kedisiplinan di lingkungan pendidikan sebagai contoh, seorang siswa diatur karena melanggar aturan dengan cara diberi peringatan terlebih dahulu. Setelah diberi peringatan, siswa harus dikenai sanksi jika masih melakukan pelanggaran. Meskipun demikian, tidak perlu memberikan hukuman kepada siswa jika mereka telah berhenti melakukan kesalahan.

F. KESIMPULAN

Behavioristik adalah suatu aliran dalam bidang psikologi yang melihat individu hanya dari perspektif fisik semata, dan mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan emosi individu dalam konteks pembelajaran. Menurut teori ini, fokus utama adalah untuk mencapai hasil-hasil yang jelas terkait dengan proses belajar siswa. Terdapat beberapa prinsip yang menjadi dasar teori belajar behavioristik, yaitu, konsekuensi-konsekuensi, kesegeraan konsekuensi, dan shaping.

G. DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A. Mustika. "Penerapan Teori Belajar Behaviorisme Dalam Pembelajaran ( Studi Pada Anak )." An Nisa' 15, no. 1 (2022): 1--8.

Anis, Herman. "Teori Belajar Behavioristik Menurut Ahli." Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4, no. 1, March (2021). https://hermananis.com/teori-belajar-behavioristik-menurut-para-ahli-dan-penerapannya-dalam-pembelajaran/.

Habsy, Bakhrudin All, Karina Apriliya, Alifia Febriana Putri, and Gian Salsabilla Aprilyana. "Penerapan Teori Belajar Behaviorisme Dan Teori Belajar Sosial Bandura Dalam Pembelajaran." Tsaqofah 4, no. 1 (2023): 476--91. https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v4i1.2211.

Huda, Miftahul, and Ach Fawaid. "Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran." Agustus 1, no. 4 (2023): 64--72. https://doi.org/10.51903/pendekar.v1i4.291.

Muktar, Muhtafi. "Pendidikan Behavioristik Dan Aktualisasinya." Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2019): 14--30. https://doi.org/10.52166/tabyin.v1i1.4.

Nuuril Azizah, Miftakhul. "Relevansi Teori Behaviorisme Menurut Edward" 13, no. 2 (2023): 341--58.

Sciences, Health. "Teori Skinner" 4, no. 1 (2016): 1--23.

Umaruddin, Nasution, and Casmini. "Issn 1410-0053 103." Pemikiran Alternatif Kependidikan 25, no. No 1 (2020): 103--13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun