Ada manusia yang memimpikan membangun 1000 mesjid dengan kesuksesannya, ada yang memimpikan membangun panti jompo untuk merawat orang menua yang tidak memiliki akses hidup yang layak, ada yang memimpikan membahagiakan orang tuanya dengan keberhasilan yang akan dicapainya, dan berbagai harapan-harapan yang menyelimuti hati dan pikiran manusia dewasa ini.Â
Asumsi tersebut menjadi sangat miris dengan melihat fenomena dan dilematika permasalahan yang semakin parah, parah disini bukan sesuatu yang kebetulan dan alamiah, akan tetapi ini merupakan suatu cara sistemik yang politis yang dikehendaki terjadi bagi mereka yang memegang kendali di negeri jenaka.
Terlalu mahal semesta dan seisinya ini, apabila hanya dianggap sebagai tempat pemenuhan unsur kotor manusia, sehingga tidak ada ruang untuk meledakan daya besar manusia untuk mencoba menafsirkan dan menghayati hidupnya dengan sungguh-sungguh.Â
Manusia harus mempunyai jarak, agar mengetahui dan memahami substansi aturan-aturan kehidupan yang baik, layaknya seperti kata-kata yang membutuhkan spasi agar dapat terbaca dengan baik. Sepakatilah bersama wahai manusia dewasa ini, kita harus melewati dan menyelesaikan masa ini dengan elegan dan penuh kehormatan.
Nizan Solehudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H