Mohon tunggu...
A Nizam Syahiib
A Nizam Syahiib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Kehutanan Universitas Lampung

Fokus Fokus Fokus!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Restorasi Jasa Lingkungan Mendukung Kegiatan Multi Usaha Kehutanan dan FOLU Net Sink 2030

28 September 2023   21:37 Diperbarui: 28 September 2023   21:38 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT. Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) dan Jurusan Kehutanan Universitas Lampung (UNILA) mengadakan Kuliah Umum Jasa Lingkungan dengan tema "Pengelolaan Jasa Lingkungan dalam Mendukung Program Restorasi dan Folu Net Sink". Kuliah umum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 22 September 2023 melalui platform zoom meeting. Kuliah umum dihadiri oleh Mangarah Silalahi, S.Sos, MSC, MT. selaku presiden Direktur PT REKI dan Prof. Dr. Ir. Christine Wulandari, M.P. IPU selaku Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Hutan Universitas Lampung sekaligus penanggung jawab Mata Kuliah Jasa Lingkungan, serta  dosen Jasa Lingkungan yakni Dr. Slamet Budi Yuwono,M.Si. dan Dian Iswandaru,S. Hut., M.Sc. Kegiatan ini diikuti pula oleh tim panitia kuliah umum yakni Vinanda Arum Tri Kurniawan, Kheynad, Nabila Daud, Zeda Erdian, Lusiana Tursina Silaban, Fadela Yunika Sari, Aryanti Rizki Adinda, Nur Ahmad Fadli, dan Lutfi Nur Latifah.

Acara dimulai dengan paparan terkait restorasi lahan oleh Prof Christine, restorasi lahan diperlukan untuk menjaga kualitas jasa lingkungan agar tetap lestari mengingat jasa lingkungan terbagi atas 4 bentuk yakni jasa lingkungan air, penyerapan karbon, keindahan lanskap dan keanekaragaman hayati. Kegiatan restorasi perlu didukung melalui skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL), masyarakat telah menjaga lahan merupakan suatu usaha restorasi yang diperlukan untuk menjaga fungsi jasa lingkungan sehingga dapat memberikan keuntungan-keuntungan bagi masyarakat di bagian hulu sebagai penyedia dan masyarakat hilir sebagai pemanfaat. Skema PJL tidak hanya berupa uang namun segala upaya baik barang atau jasa untuk mengapresiasi masyarakat hulu karena telah menyediakan jasa lingkungan bagi masyarakat hilir.

Penyampaian Materi Kuliah Umum. Tim Dokumentasi.
Penyampaian Materi Kuliah Umum. Tim Dokumentasi.

Keterkaitan jasa lingkungan terkait restorasi demi mendukung multi usaha kehutanan dan folu net sink, materi ini disampaikan oleh Mangarah Silalahi. Lebih lanjut beliau menyampaikan jika tujuan kegiatan restorasi yakni untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim, dan topografi) pada suatu kawasan untuk mencapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya. Kegiatan restorasi ekosistem pada hutan produksi yang menjadi cikal bakal multi usaha kehutanan diatur melalui Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE). Adapun produk multi usaha kehutanan yang dilakukan oleh PT REKI berupa HHBK (pengumpulan damar, jelutong, jernang dan penjualan karet), Pemanfaatan Kawasan (agroforestri vanila, nilai, serai wangi dan buah-buahan) dan Jasa Lingkungan (ekowisata, layanan kemah, carbon trading dan payment ecosystems services). Kegiatan restorasi secara nyata tertuang dalam program "Hutan Harapan" dengan visi berupa pemulihan hutan Indonesia untuk kebutuhan di masa depan. Hutan Harapan memiliki peran penting berupa pendukung kegiatan pengelolaan kawasan hutan untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti banjir ataupun sebagai area penyangga untuk memastikan kawasan tetap produktif.

Penyampaian Materi Kuliah Umum. Tim Dokumentasi.
Penyampaian Materi Kuliah Umum. Tim Dokumentasi.

Beliau mengatakan "Hutan Harapan merupakan salah satu dari 34 hotspot keanekaragaman hayati global yang memiliki 1.931 spesies dengan 1.311 spesies flora dan 620 spesies fauna, selain itu Hutan Harapan juga menjadi rumah bagi 220 keluarga dari masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya melalui pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di sekitar Hutan Harapan" dari penyampaian beliau dapat dikatakan bahwa PT. REKI dalam menjalankan program Hutan Harapan dapat mendorong program Folu Net Sink 2030 melalui kegiatan 1) Perencanaan dan Stabilisasi Tutupan Hutan 2) Pemulihan Hutan (Restorasi) 3) Perlindungan Hutan dan Biodiversitasnya 4) Monitoring Spesies dan Restorasi 5) Kemitraan dan Ekonomi Komunitas dan 6) Pengembangan Multi Usaha Kehutanan. Pada akhir kegiatan Mangarah mengatakan harapannya "Semoga nantinya Mahasiswa Unila dapat mengikuti Magang di PT. REKI sehingga dapat menyampaikan aspirasi-aspirasi demi menyelesaikan tantangan dan resiko yang saat ini terus dihadapi oleh PT.REKI". Masalah yang saat ini paling banyak dihadapi PT.REKI yaitu banyaknya tanaman invasif berupa Akasia, pertambangan, pembalakan liar dan kebakaran hutan. Sehingga PT.REKI tetap mendapatkan keuntungan ekonomi namun kelestarian ekologi tetap berjalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun