Mohon tunggu...
MOHAMMAD NIZAM
MOHAMMAD NIZAM Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha bermetamorfosis menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Eco-Fashion Of Greest

18 Februari 2014   17:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Trend hidup semakin berkembang pesat. Tidak hanya makanan organik yang semakin populer, melainkan pakaian organik pun mulai diminati masyarakat. Pakaian organik adalah pakaian yang ditenun dari serat-serat alami, yang ditanam dengan tidak menggunakan pupuk kimia, pestisida dan bahan-bahan kimia berbahaya lain. Manfaat memakai baju organik sama besar dengan memakan makanan organik dan pasar serat organik kini berkembang pesat. Jenis serat atau kain organik beragam. Ada yang terbuat dari katun organik, wool organik, serat bambu, dan lainnya. Konsumen bisa membeli serat organik sesuai dengan kebutuhan. Dengan ekspansi pasar besar-besaran dari para produsen raksasa itu, banyak petani yang tertarik untuk memproduksi katun organik yang pada efeknya akan meningkatkan popularitas tanaman organik. Produksi katun organik yang terus tumbuh memiliki efek positif bagi lingkungan.

Tanaman katun adalah tanaman yang paling banyak dibudidayakan di dunia, namun tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman yang kurang ramah lingkungan. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi tanaman katun memiliki sifat “carcinogens” atau memicu penyakit kanker, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan pekerja. Bahan-bahan kimia yang dipakai dalam proses produksi juga bisa menimbulkan efek negatif bagi konsumen, terutama bagi mereka yang alergi atau sensitif terhadap bahan-bahan kimia. Oleh karenanya, pemakaian serat organik mulai bergeser ke serat bamboo.

Produksi bahan tekstil organik seperti serat bambu berpotensi mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya ini secara siginifikan. Serat organik memiliki pesaing yaitu serat sintetis. Serat-serat sintetis jika diproduksi secara benar bisa menjadi serat yang ramah lingkungan. Namun produksi serat sintetis membutuhkan energi yang besar dan bahannya sulit terurai di alam. Oleh karenanya, dengan memakai kain serat organik merupakan cara termudah untuk menjaga lingkungan.

Gaya hidup berpakaian berbahan serat organik selanjutnya disebut eco-fashion. Eco fashion merupakan bagian dari filosofi yang berkembang desain dan tren keberlanjutan. Tujuannyaadalah untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat didukung tanpa batas dalam hal lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial. Gaya berpakaian ecofashion inilah yang akan disampaikan nilainya oleh kaos Greest melalui bahan serat organik dan desain-desain kaosnya.Fashion berkelanjutan tampaknya tidak menjadi trend jangka pendek tapi satu yang bisa bertahan beberapa musim. Sementara dari segi lingkungan trend green style yang diangkat kaos Greest digunakan untuk memanifestasikan diri dalam dunia fashion melalui sumbangan persentase penjualan produk untuk amal lingkungan. Selain itu,penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial menjadi salah satu cara terbaik dalam melakukan pembangunan ekonomi berkelanjutan yaitu mensinergiskan antara kepentingan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Greest, green your life, bright future, and love nature.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun