Mohon tunggu...
Ni  Wayan Pancawati
Ni Wayan Pancawati Mohon Tunggu... Lainnya - Prodi Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Selamat Datang di Web saya,,, Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Zona Hijau untuk Pulihkan Perekonomian Bali

26 Mei 2021   09:36 Diperbarui: 26 Mei 2021   09:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh : Ni Wayan Pancawati,  Ni Luh Nyoman Sherina Devi 

Prodi Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar 

Bagi wisatawan domestik tentu pulau Bali ini tidak asing lagi , namanya sudah dikenal di dunia internasional dan menjadi salah satu destinasi wisata populer bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Ribuan wisatawannya yang berlalu lalang, dan setiap sudut tempat wisatanya yang selalu ramai dikunjungi. Namun kini semua itu berubah saat adanya pandemi virus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) melanda.

Covid-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang diketahui berasal dari Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Terdapat lebih dari 3.900.000 kasus positif terinfeksi virus corona di seluruh dunia dan telah menelan korban jiwa lebih dari 270.000 jiwa. Pintu kedatangan asing maupun domestic diperketat pada tanggal 31 maret 2020. Itulah yang menyebabkan pulau Bali tersebut sepi wisatawan.

Saat terjadi insiden atau tragedi bom yang pernah terjadi di pulau Bali tersebut, lambat laun warga Bali mulai bangkit dan terus berbenah, sehingga saat itu pariwisata Bali sudah pulih kembali. Namun kini Pariwisata Bali sedang mengalami ujian kembali yakni adanya virus covid-19. Bali sebagai pulau yang mengandalkan sektor pariwisata untuk memutar roda ekonomi yang paling terdampak saat pandemi ini. Dampak pandemi ini ternyata tidak saja pada dunia kesehatan, tetapi juga sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat khususnya pada dunia pariwisata Bali.

Di tengah pandemi Covid-19, kinerja ekonomi Bali pada triwulan II 2020 terkontraksi makin dalam. Ekonomi Bali tercatat tumbuh sebesar -10,98% (yoy) pada triwulan II 2020, lebih rendah dibanding triwulan I 2020 yang sebesar -1,14% (yoy). Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, sebesar -5,32% (yoy). Hal ini disebabkan oleh masih berlangsungnya pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan kinerja pariwisata sehingga menekan daya beli, pendapatan yang menurun yang menyulitkan realisasi investasi ditengah penerapan protokol physical distancing, serta menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang lebih akrab disapa "Cok Ace" menuturkan saat membuka TPID Tahun 2019 yang dirangkai dengan Rakorwil TPID Bali Nusra Tahun 2020 di Ballroom The Royal Pitamaha Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis (12/11, Bali mengalami kontraksi ekonomi paling hebat jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Karena sangat bergantung dan bertumpu pada satu sektor yakni pariwisata. Menurutnya, 54 persen PDRB bersumber dari sektor pariwisata. Sehingga di masa pandemi, Bali kehilangan devisa hingga Rp 9,7 triliun setiap bulan.

"Bali sangat terpuruk karena ketergantungan pada sektor pariwisata. Sementara daerah lain lebih tahan," imbuhnya. )"Sumber: Pariwisata Terpukul Pandemi Covid-19, Bali Kehilangan Devisa Rp9,7 Triliun per Bulan | merdeka.com"

Sudah lebih dari setahun sejak Maret 2020 covid melanda Bali, sehingga mematikan perekonomian di bidang pariwisata. Untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19 sudah banyak upaya pemerintah yakni menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan selalu menerapkan protokol kesehatan, namun upaya tersebut belum dapat mengembalikan geliat pariwisata Bali. Banyak langkah yang telah dilakukan pemerintah Bali, seperti menyediakan pinjaman lunak, pinjaman usaha, dan eksport. Namun itu semua belum berpengaruh pada perekonomian Bali.

Selain gerakan pencegahan penularan penyebaran virus covid-19 pemerintah mencanangkan program baru yakni vaksinasi massal, tujuan vaksinasi ini yaitu adalah untuk menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity, yang nantinya diharapkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 memiliki kekebalan tubuh dalam melakukan aktivitas selain itu diharapkan kawasan Bali menjadi kawasan zona hijau yang sudah tidak ada kasus atau infeksi dari pandemi alias sudah dinyatakan aman. 

Pemerintah mengharapkan lancarnya proses vaksinasi akan berkorelasi dengan rencana pembukaan Bali untuk wisatawan yang bisa sesuai jadwal yaitu bulan Juli tahun 2021 untuk memulihkan sektor pariwisata dan perekonomian di Bali bangkit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun