Mengiringi derap teknologi, sinergi eksekusi memberi jiwa pada perkembangan. Penerapan salah satu nilai tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, mengarahkan tim pengabdian dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) melangkah maju mengembangkan High-Capacity Spinner Machine (HCSM), sebuah mesin peniris minyak otomatis, guna menangani permasalahan produksi yang dihadapi UMKM Keripik Yuda di Kota Malang. Upaya ini tidak hanya menjadi cermin komitmen menghadirkan inovasi, tetapi juga solusi konkret bagi pengusaha kecil dalam mengoptimalkan hasil produksi.
UMKM Keripik Yuda adalah produsen oleh-oleh keripik yang berlokasi di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Selain menyediakan keripik pisang sebagai oleh-oleh khas Malang dan produk utama, UMKM ini juga memproduksi produk keripik lain, seperti keripik singkong, pastel, dan stik gurih. Bentuk produk keripik pisang yang diproduksi.
Produksi keripik melalui proses penggorengan sebelum masuk pada proses pengemasan. Disinilah masalah timbul. Proses penirisan minyak setelah penggorengan yang dilakukan dengan cara konvensional, seringkali menjadi kendala utama lini produksi keripik. Keripik yang menunggu waktu lama untuk dikemas, berpotensi melempem dan mengurangi nilai jualnya.Â
Berdasarkan dari permasalahan yang dialami oleh UMKM Keripik Yuda, Tim pengabdian yang dikepalai oleh Ibu Vertic Darmawan, S.T, M.Sc memberikan solusi berupa mesin HSCM, dimana mesin ini dapat membantu mempercepat waktu penirisan minyak. Tentunya, inovasi yang diberikan disertai dengan buku panduan beserta tata cara penggunaanya.Â
Hal ini disambut baik oleh pemilik UMKM Keripik Yuda, "Tentu saja ini sangat membantu saya Bu, terima kasih," paparnya.
Melalui penerapan HCSM, minyak dari keripik bisa ditiriskan lebih cepat dan mengurangi resiko kerugian yang ada. Kapasitas penirisan naik 10 kali lipat dari 0.1 kg/menit menggunakan penirisan manual menjadi 1 kg/menit, dan waktu pengeringan lebih cepat 10 kali lipat, dari 10 menit/kg menjadi 1 menit/kg.
Penggunaan teknologi tepat guna pada sektor UMKM, diharapkan menjadi sarana dalam peningkatan produktivitasnya, membuka jalan bagi inovasi yang berkelanjutan, serta mengukuhkan peran UMKM sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan terus berinvestasi dalam adaptasi teknologi, UMKM dapat membuktikan bahwa langkah kecil ini memiliki potensi untuk menciptakan dampak besar, mendorong perkembangan komunitas, dan membentang jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H