Bagi segelintir orang mungkin menjadi awak kabin adalah tak lebih dari melayani kebutuhan penumpang selama penerbangan, memperagakan prosedur keselamatan dan juga memandu penumpang menuju tempat duduknya. Lebih dari itu, sebenarnya mereka berperan penting atas keselamatan para penumpang sehingga mereka harus benar-benar terlatih dalam menghadapi situasi emergensi yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Baik maskapai yang melayani rute nasional maupun internasional, deskripsi kerja keduanya pun tak jauh berbeda.
Sebagai awak kabin kita dapat bekerja sekaligus berwisata. Kali ini saya akan membahas bagaimana besarnya peluang untuk bekerja sekaligus jalan-jalan sebagai awak kabin di maskapai penerbangan internasional. Jika anda mempunyai jiwa petualang sekaligus rendah hati, profesi ini patut dicoba terlebih banyak maskapai asing yang bersedia merekrut awak kabin dari Indonesia sehingga kesempatan itu terbuka lebih luas. Sebut saja beberapa masakapai berbintang lima dunia seperti Cathay Pacific, Singapore Airlines hingga Qatar Airways yang sudah beberapa kali menyaring awak kabin Indonesia untuk memenuhi tenaga operasional mereka. Disamping berkembangnya penumpang yang menuju atau keluar Indonesia serta dibukanya rute-rute internasional baru ke kota-kota besar yang ada, kualitas kinerja awak kabin Indonesia yang memuaskan menjadi pertimbanagn mereka.
Awak kabin merupakan ikon penting bagi sebuah masakapai karena merekalah yang akan bersentuhan langsung, melayani dan menghadapi penumpang dalam sebuah penerbangan. Selain perpaduan antara fisik, kemampuan bahasa, dan keterampilan berkomunikasi, awak kabin juga harus terlatih dalam mengahdapi situasi darurat yang dapat terjadi kapan saja. Tentunya standar Indonesia dengan standar mereka berbeda, sehingga para calon awak kabin pun masih harus digembleng dan dilatih dalam beberapa aspek, yaitu bahasa, pelayanan dan juga keselamatan selama beberapa minggu. Safety training pun menjadi hal utama yang harus dilewati bagi seorang awak kabin karena ini menyangkut nyawa seluruh penumpang.
Menjadi awak kabin maskapai internasional juga berarti menjadikan anda bagian dari masyarakat internasional. Anda harus siap dengan kehidupan yang begitu berbeda karena anda akan terbang ke berbagai belahan dunia yang berbeda tentunya dengan zona waktu yang berbeda. Ini mungkin akan membuat anda beradaptasi dengan menyesuaikan body clock . Selain itu anda juga harus menyesuaikan diri dengan menumakanan  anda yang tentunya kan berbeda setiap rutenya. Bertemu dengan orang dengan beragam latar belakang budaya, kelas dan karakter akan membat anda lebih terbuka. Menuntut anda untuk hidup lebih sehat dan teratur. Bayangkan diet anda akan diatur oleh perusahaan, dan ada aturan yang menganjurkan bahwa sehari sebelum bertugas kita dilarang makan makanan yang berbau menyengat atau yang pedas karena akan memengaruhi bau mulut dan badan kita.  Sikap tubuh dalam pesawat pun perlu diperhatikan sehingga tak ada masalah dengan tulang belakang kita. Penampilan, khususnya wajah akan menjadi perhatian anda. Perusahaan akan menganjurkan kita untuk mengunjungi dermatologis untuk memperbaiki penampilan kita dan itu gratis, wow!.
Terlebih lagi, anda akan terbang menyusuri tiap benua, melihat keajaiban dan kemegahan yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Mungkin hari ini Paris, dan esok adalah Hong Kong. Selasa depan anda akan menikmati safari di Afrika selatan sementara sekarang anda sedang menyusuri kanal-kanal apik di Venezia. Bulan depan akan menjadi milik Asia dan anda akan menyempatkan diri tuk pulang ke Indonesia. Keluar-masuk hotel berbintang lima, berbalut seragam buatan merek ternama dengan menarik koper bermerek tentu saja setiap mata akan tertuju kepada anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H