Mohon tunggu...
Kurnia Dwi Aprilia
Kurnia Dwi Aprilia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Believe, belive, and belove.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergimu Mimpi Nyata

13 Desember 2014   20:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumandang adzan subuh terdengar

Tidak, aku hanya bermimpi

Jangan tampar aku kenyataan

Bukan, kau hanya sedang tertidur pulas sejak petang

Tunggu. Kau tertidur, aku bermimpi?

Aneh.

Dhuha. Kau masih tidur?

Dasar pemalas!

Aku masih bermimpi?

Aneh.

Dzuhur. Tunggu! Kau hendak dibawa ke mana?

Kenapa tak jua terbangun?

Apa ini mimpi? Di siang bolong.

Ashar. Aku mencarimu.

Kukira kau bermanja di atas ayunan

Kutilik jendela hingga bederik

Ayunan sepi. Hanya gumpalan angin menepi

Magrib.

Sudah malam begini kau belum juga kembali

Kau bilang takut gelap

Isya. Aku lelah menunggumu.

Tak kunjung datang lagi.

Pindah? Ke mana?

Aku tertidur, bermimpi

Senyum. Putih.

Kau. Dongeng negeri langit

Benarkah itu?

Sadar.

Itu mimpi. Ini kenyataan

Kau pergi, aku tinggal

Lemas. Lemah melangkah.

Tanpamu.

Aku ingin bersamamu

Kau bilang nanti, saatnya kembali.

Kau bilang hidup fatamorgana

Aurora yang indah namun sementara

Kau bilang aku

Harus pasrah

Pegang amanah

Tahan amarah

Baca sirah

Sampaikan petuah

Agar tak kalah

Dalam jalan dakwah

Puncaknya indah

Aku berubah.

Melalui pergimu.

KarenaNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun