Kumandang adzan subuh terdengar
Tidak, aku hanya bermimpi
Jangan tampar aku kenyataan
Bukan, kau hanya sedang tertidur pulas sejak petang
Tunggu. Kau tertidur, aku bermimpi?
Aneh.
Dhuha. Kau masih tidur?
Dasar pemalas!
Aku masih bermimpi?
Aneh.
Dzuhur. Tunggu! Kau hendak dibawa ke mana?
Kenapa tak jua terbangun?
Apa ini mimpi? Di siang bolong.
Ashar. Aku mencarimu.
Kukira kau bermanja di atas ayunan
Kutilik jendela hingga bederik
Ayunan sepi. Hanya gumpalan angin menepi
Magrib.
Sudah malam begini kau belum juga kembali
Kau bilang takut gelap
Isya. Aku lelah menunggumu.
Tak kunjung datang lagi.
Pindah? Ke mana?
Aku tertidur, bermimpi
Senyum. Putih.
Kau. Dongeng negeri langit
Benarkah itu?
Sadar.
Itu mimpi. Ini kenyataan
Kau pergi, aku tinggal
Lemas. Lemah melangkah.
Tanpamu.
Aku ingin bersamamu
Kau bilang nanti, saatnya kembali.
Kau bilang hidup fatamorgana
Aurora yang indah namun sementara
Kau bilang aku
Harus pasrah
Pegang amanah
Tahan amarah
Baca sirah
Sampaikan petuah
Agar tak kalah
Dalam jalan dakwah
Puncaknya indah
Aku berubah.
Melalui pergimu.
KarenaNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H