Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelisik Adanya Kemenyan dalam Tradisi Ajaran Kejawen

5 Januari 2024   22:10 Diperbarui: 5 Januari 2024   22:14 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrai Barak Kemenyan (Sumber : tapak.id)

Dalam konsep Jawa, kemenyan dianggap sebagai bagian dari keharmonisan alam dan manusia. Aromanya yang harum melambangkan keselarasan antara alam semesta dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, penggunaan dupa juga dikaitkan dengan upaya menjaga keseimbangan dan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Penggunaan dalam Upacara Keagamaan

Dupa biasa digunakan dalam berbagai upacara keagamaan Jawa seperti Surametan, Selamathetan dan Kenduri. Dalam konteks ini, kemenyan digunakan untuk memberi berkah, merangkul spiritualitas, dan merayakan nilai-nilai kehidupan yang dianut dalam ajaran Jawa.

6. Simbol kesucian dan kejernihan pikiran

Kemenyan dianggap sebagai simbol kesucian dan kejernihan pikiran. Bila digunakan dalam ritual dan meditasi, diharapkan dapat mendekatkan manusia pada dimensi spiritual, menyucikan jiwa, dan membantu mereka memperoleh pemahaman  lebih dalam tentang makna hidup.

Oleh karena itu, dalam ajaran Kejawen, dupa bukan sekedar benda wangi, melainkan alat spiritual yang mendalam. Keberadaannya memuat nilai-nilai budaya, agama, dan filosofi yang memperkaya pemahaman kita tentang spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda semuanya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun