Bullying dikalangan siswa tidak hanya menjadi masalah individu, namun juga merajalela di lingkungan sekolah. Â Oleh karena itu, peran konselor dalam mengembangkan program pencegahan bullying yang tidak hanya efektif tetapi juga komprehensif sangatlah penting.Â
Untuk mengatasi tantangan ini, guru bimbingan dan konseling tidak hanya menjadi pemimpin tetapi juga  arsitek perubahan, yang mampu membimbing siswa menuju lingkungan sekolah yang aman di mana perbedaan dihormati sepenuhnya. Pada tulisan kali ini saya akan mencoba meraba mengenai guru BK yang sukses dalam mengantisipasi bullying dalam lingkungan sekolah.
Bimbingan dan nasehat
Inklusif dan berkesinambungan Program pencegahan perundungan yang berhasil tidak hanya memerlukan pengelolaan kejadian perundungan pada  saat itu, namun juga  pencegahan dan pembentukan karakter positif sejak dini, sehingga diperlukan pendekatan yang terfokus dan komprehensif.Â
Guru konseling, dengan pengetahuan dan keterampilan konselingnya, memainkan peran sentral dalam menyelaraskan pendekatan ini.Â
Mereka  memberikan konseling individu dan kelompok kepada siswa, membantu mereka memahami konsekuensi dari penindasan dan mendukung mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial yang positif.Â
Peran guru BK dalam memimpin perubahan
Guru BK tidak hanya menjadi konselor namun juga pemimpin perubahan di lingkungan sekolah. Mereka dapat menjadi pendukung kuat kebijakan anti-intimidasi dan bekerja sama dengan guru, kepala sekolah, dan orang tua untuk menciptakan budaya sekolah yang tidak menoleransi perilaku intimidasi.Â
Melalui pelatihan dan lokakarya, konselor bimbingan karir dapat melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam upaya kolaboratif untuk memerangi intimidasi.Â
1. Peningkatan Kesadaran