Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMK Pelayaran Wira Samudera: Sosialisasi Kekerasan & Bullying Berbasis Sekolah

13 Oktober 2023   11:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan & Bullying (Sumber: Nitinegoro57)


SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang yang berlokasi di Jl. Kokrosono No 70 Semarang mengadakan sosialisasi dimana dalam kegiatan ini di beri tema " Sosialisasi Pencegahan Kekerasan & Bullying Berbasis Sekolah " yang di adakan di gedung SMK Pelayaran Wira Samudera di hari kamis 12 Oktober 2023. Sekolahan harus menjadi tempat di mana setiap anak merasa aman, didukung dan dihargai. Namun kenyataannya banyak siswa di seluruh dunia yang mengalami kekerasan dan perundungan di  sekolah. 

Kekerasan dan perundungan (bullying) tidak hanya menimbulkan kerugian fisik dan mental pada korbannya, namun juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak sehat, membatasi perkembangan akademisnya, dan berdampak pada psikologinya. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap masalah kekerasan dan intimidasi di sekolah semakin meningkat. 

Para ilmuwan, pendidik, dan orang tua semakin menyadari bahwa tindakan pencegahan harus diambil untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, adil, dan inklusif bagi semua siswa. Kekerasan dan intimidasi tidak bisa dihindari; melainkan tantangan sosial yang dapat diatasi melalui pendekatan yang terkoordinasi dan proaktif. Mencegah kekerasan dan pelecehan di  sekolah bukanlah tugas yang bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. 

Dibutuhkan kolaborasi antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan di mana setiap anak merasa didengarkan dan dihargai. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas strategi pencegahan yang efektif, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Mulai dari meningkatkan kesadaran hingga menerapkan kebijakan yang ketat, pendekatan komprehensif diperlukan untuk memastikan  setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkembang secara positif tanpa rasa takut akan kekerasan dan pelecehan. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan membangun budaya sekolah yang positif, kita dapat membantu menciptakan generasi yang lebih kuat, lebih peduli, dan lebih menghormati satu sama lain, sehingga sekolah menjadi tempat  setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan percaya diri dan bahagia. 

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan & Bullying (Sumber: Nitinegoro57)
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan & Bullying (Sumber: Nitinegoro57)

Sekolah harus menjadi tempat yang aman, suportif, dan menginspirasi bagi  siswa. Namun kenyataannya, beberapa siswa menghadapi kesulitan serius dalam bentuk kekerasan dan perundungan. Kekerasan dan penindasan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi para korban, termasuk masalah kesehatan mental, rendahnya harga diri, dan prestasi akademis yang buruk. Oleh karena itu, mencegah kekerasan dan pelecehan di  sekolah sangatlah penting. Artikel ini akan membahas strategi pencegahan yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah. 

1. Pendidikan kesadaran
Pendidikan kesadaran adalah langkah pertama dalam mencegah kekerasan dan pelecehan. Siswa, guru, dan orang tua perlu memahami apa itu kekerasan dan pelecehan serta dampaknya. Seminar, lokakarya, dan program pendidikan khusus dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai isu-isu ini.

2. Kebijakan sekolah jelas
Setiap sekolah harus memiliki kebijakan anti-intimidasi yang diterapkan secara jelas dan  konsisten. Kebijakan ini harus mencakup definisi kekerasan dan pelecehan, sanksi bagi pelaku, dan dukungan bagi korban. Selain itu, penting untuk melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam pengembangan kebijakan ini sehingga semua pihak merasa bertanggung jawab dan terlibat.

3. Meningkatkan keterampilan sosial
Melalui program pengembangan pribadi, siswa dapat mempelajari keterampilan sosial seperti empati, manajemen konflik, dan komunikasi yang efektif. Dengan meningkatkan keterampilan sosial, siswa dapat belajar bagaimana menyelesaikan konflik tanpa kekerasan dan menghargai perbedaan antar individu.

4. Peran guru dan staf sekolah
Guru dan staf sekolah memainkan peran penting dalam mencegah kekerasan dan pelecehan. Mereka harus memantau dengan cermat perilaku siswa, memperhatikan perubahan sikap atau perilaku yang mencurigakan, dan terlibat dalam penyelesaian konflik secara aktif. Pelatihan  guru dan staf tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan dan penindasan juga  penting. 

5. Keterlibatan orang tua
Orang tua merupakan mitra penting dalam mencegah kekerasan dan perundungan. Mereka harus mendukung kebijakan sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, dan mendidik anak-anak mereka tentang pentingnya menghargai orang lain. Komunikasi terbuka antara sekolah dan orang tua juga penting agar permasalahan kekerasan dan pelecehan dapat segera diatasi.

6. Melakukan intervensi dan mendukung korban dan pelaku

Korban kekerasan dan perundungan membutuhkan dukungan emosional dan bantuan untuk mengatasi dampak psikologisnya. Pada saat yang sama, pelaku juga memerlukan intervensi yang tepat untuk mengubah perilakunya. Program rehabilitasi, konseling, dan dukungan sosial dapat membantu kedua belah pihak mencegah terulangnya tindakan kekerasan dan perundungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun