Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menyikapi Fenomena Pelakor

21 Februari 2018   06:40 Diperbarui: 21 Februari 2018   07:51 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata pelakor saat ini telah menjadi trending topic di kalangan masyarakat terutama ibu ibu dan para istri di luar Sana. Pelakor Merupakan singkatan dari Perebut Laki orang alias para wanita selingkuhan. 

Kata pelakor di masyarakat akhir akhir ini Kian santer terdengar karena sangat banyak nya kasus-kasus perselingkuhan yang terjadi di masyarakat. Saya bukan lah wanita korban pelakor,  atau bahkan pelakor nya. 

Saya disini hanyalah seorang mahasiswa yang sangat khawatir dan merasa sangat miris dengan Ada nya kasus kasus perselingkuhan yang sangat sering dan bahkan terjadi di lingkungan tempat tinggal saya sendiri. 

Perselingkuhan bisa terjadi karena banyak hal,  Misal nya istri yang sudah tidak bisa menjadi tempat pulang suami,  suami yang tidak lagi setia, Salah paham dan masih banyak lagi.  Tapi di balik itu semua,  apapun masalah nya, berselingkuh bukan lah satu satu nya Cara untuk menyelesaikan masalah,  yang Ada selingkuh hanya akan menambah masalah.  

Banyak masalah akan terjadi seperti, Makin banyak nya kesalahpahaman, hilangnya kepercayaan Dari pasangan, pertengkaran, perceraian bahkan kasus kasus yang sudah terjadi jaman sekarang bisa berujung kematian, karena sakitnya hati pasangan yang  telah di selingkuhi. 

Selain berdampak pada pasangan,  selingkuh juga sangat berdampak pada anak, bagi pasangan yang telah memiliki anak. Anak Akan merasa terpinggirkan, kekurangan kasih sayang orang tua, kesepian,  bahkan bisa di bully oleh Teman Teman nya.

Disini saya tidak ingin menyudutkan pihak  mana pun, baik itu orang yang berselingkuh atau pun pelakor nya sendiri.  Tujuan saya disini hanya ingin berbagi, saling mengingatkan agar hidup kita semakin bahagia.  Jika jauh Dari perselingkuhan, hati akan tentram dan bahagia bukan? 

Semoga para suami di luar Sana segera sadar,  bahwa berselingkuh atau berpaling Dari istri sah bukan lah satu satu nya Cara untuk mendapatkan kepuasan Dunia. Tidak Ada satupun wanita yang mencintaimu seluas dan sedalam cinta nya seorang istri. 

Tetap lah berpaku pada janji mu dulu, janji yang kau ucapkan di depan penghulu dan mertuamu,  tetap lah menjadi ayah panutan dan kebanggan anak anak mu dan kesuksesan akan menyertaimu.

Dan untuk para pelakor atau apapun sebut an nya, segeralah sadar bahwa apa yang kamu lakukan itu Adalah Salah,  merebut suami orang bukanlah satu satu nya jalan untuk menempuh kebahagiaan. Karena, sebahagia apapun kamu,  kamu tetaplah pelakor,  kamu bahagia di atas penderitaan orang lain, tangisan orang lain.  Dan kamu harus tahu,  bahwa itu bukan lah kebahagiaan yang hakiki. 

Teruntuk para istri dan ibu di luar Sana yang hatinya sudah terluka karena perselingkuhan, tetaplah kuat,  tetap sabar, karena semua akan indah pada waktu nya. Karma akan Datang di saat yang tepat. Tetap jadi wanita mandiri yang menjadi kebanggan anak anak mu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun