Mohon tunggu...
ꦤꦶꦠ_ꦭꦺꦴꦒ꧀
ꦤꦶꦠ_ꦭꦺꦴꦒ꧀ Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦖🗝️🔥🧀

🐇🦖🗝️🔥🧀

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Si Kecil dari Hutan Kalimantan

17 Februari 2016   15:36 Diperbarui: 17 Februari 2016   15:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hutan Kalimantan"][/caption]

Setiap melancong ke tempat baru, saya berharap mendapatkan rasa yang berbeda. Rasa yang menjadi kenangan tersendiri. Bahkan bila kenangan itu bisa diabadikan dan diceritakan. Kadangkala kenangan itu tidak selalu yang baik-baik. Kadangkala ada kejadian yang membuat saya terpana, menangis, ketakutan, kebingungan dan lain-lain. Kejadian-kejadian tersebut adalah petualangan. Tanpa petualangan, tidak ada yang namanya pengalaman. Pengalaman yang saya dapatkan membuat perubahan diri menuju pembelajaran.

Baiklah langsung saja saya akan berbagi kisah yang sangat membuat saya frustasi, selama perjalanan “blusukan” di hutan Kalimantan Selatan akhir Desember 2015 lalu. Saya adalah korban. Pelakunya hanyalah makhluk kecil ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Makhluk kecil ini sangat terkenal. Tinggal dimana-mana. Suka sekali menggigit dan membuat kulit menjadi “bentol-bentol” gatal.

Yap, benar sekali, Nyamuk!! Lalu apa hubungannya dengan petualangan saya? Oh ya, nyamuk ini (mari kita sebut Si Kecil) setia sekali mengikuti kemana saya melangkahkan kaki. Setiap saat harus menggaruk-garuk tangan, kaki dan muka. Melelahkan, mengganggu dan membuat kulit saya merah. Ini diluar perkiraan saya. Pelajaran bagi saya yang lalai untuk melengkapi obat-obatan atau saya yang meremehkan Si Kecil.

[caption caption="Si Kecil "]

[/caption]

Si Kecil ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Badan yang lebih besar di bandingkan dengan sesamanya (perbandingannya dengan nyamuk rumahan).
2. Kaki-kakinya belang berwarna hitam putih mirip dengan nyamuk Aedes Aegypti.
3. Efek gatalnya bertahan lama, antara setengah hingga 1 hari penuh.

Jika nyamuk Aedes Aegypti pembawa penyakit demam berdarah, Si Kecil ini (menurut penelusuran saya setelah kembali pulang) adalah pembawa penyakit Malaria atau yang dikenal dengan nama nyamuk Anopheles. Sampai disini saya tidak terlalu paham lagi mengenai spesies nyamuk Anopheles. Biarlah para ahli yang menjelaskannya.

[caption caption="Bentol-bentol merah di tangan"]

[/caption]

[caption caption="Bentol-bentol di kaki"]

[/caption]

Bisa Anda bayangkan, saat saya berjalan menyusuri jalan setapak di tengah rimbunan pohon-pohon hutan Kalimantan Selatan, Si Kecil ini tidak pantang menyerah. Saya terpaksa harus mengeluarkan jaket, yang sukses membuat saya berkeringat. Hutan tropis yang lembab menjadi tempat paling baik bagi komuni Si Kecil hidup dan berkembang biak, karena kurangnya sinar matahari yang masuk ke hutan. Bahkan di dalam rumah di desa-desa dekat hutan pun, saya tidak bebas dari kejaran Si Kecil. Dari pagi hingga pagi berikutnya, saya adalah mangsa yang kompeten. Agak cemas sebetulnya, ketika saya mendapati banyak bentol-bentol merah di kaki dan tangan. Berharap sistem imune saya kuat. Maka wajarlah obat nyamuk bakar dan lotion anti nyamuk berbagai merek adalah dua produk yang laris manis.

Beruntung saya tidak perlu berlama-lama “blusukan” di dalam hutan. Karena untuk membeli lotion anti nyamuk 2 sachet saja, susahnya minta ampun. Kalau sudah begini, kondisi kejiwaan saya di uji, seberapa sabar dan tabahkah saya menghadapi Si Kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun