Rekayasa genetika memberikan manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang yang tentunya akan memudahkan proses kehidupan manusia, memperbaiki suatu kondisi tertentu, maupun meningkatkan kualitas makhluk hidup.
Keuntungan rekayasa genetika
- Dapat mengembangkan produk-produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
- Ilmu pengetahuan akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan genetika
- Dapat memperoleh produk yang sifatnya lebih unggul pada kondisi lingkungan tertentu.
- Dapat meningkatkan keanekaragaman genetik
Kerugian rekayasa genetika:
- Berpotensi terjadinya pencemaran genetic dan efek sampingnya bagi manusia yang mengonsumsi/memanfaatkannya.
- Rekayasa genetika juga berpotensi bertentangan dengan issue moral dan etika kemanusiaan.
Berikut beberapa teknik rekayasa genetika yang telah dikembangkan beserta dengan hasil pengembangannya:
- Pada bidang biomedis rekayasa genetika mampu menghasilkan berbagai produk-produk kesehatan yang sangat membantu proses penyembuhan suatu penyakit. Contohnya adalah Teknik hibridoma yang digunakan untuk membuat antibodi monoklonal bagi penderita kanker, Teknik DNA rekombinan untuk membuat hormon insulin bagi penderita diabetes melitus, pembuatan vaksin untuk mengaktifkan kekebalan tubuh terhadap beragam infeksi penyakit, dan lain-lain.
- Kloning
Teknik kloning adalah proses penyisipan inti sel yang mengandung kromosom ke dalam sel telur (ovum) yang nukleusnya telah dihilangkan (ternukleasi). Penyatuan inti sel tubuh ke dalam badan sel ovum terjadi di laboratorium steril melalui kejutan listrik atau melalui kimiawi sehingga dapat terjadi fusi sel dan pembelahan sel. Teknik kloning ini akan menciptakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya tanpa melalui proses fertilisasi (pembuahan). Keberhasilan Teknik kloning yaitu pada domba dolly.
- Teknik DNA rekombinan untuk menghasilkan hormon insulin sintetis
Pasien penderita kencing manis (diabetes mellitus) tidak mampu membentuk hormon insulin dalam jumlah tertentu yang diperlukan untuk mengatur kadar gula dalam darah. Pasien diabetes memerlukan suntikan insulin tambahan. Melalui teknik rekayasa genetika para peneliti berhasil memaksa mikroorganisme (bakteri) untuk membentuk insulin yang sangat mirip dengan insulin yang dihasilkan oleh manusia. Proses pembuatan insulin dengan teknik DNA rekombinan adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pankreas manusia
- Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong kromosom secara khusus menggunakan enzim restriksi.
- Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel bakteri dengan menggunakan enzim restriksi lain.
- Memasang gen penghasil insulin ke dalam cincin plasmid. Mula-mula ikatan yang terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini sehingga dihasilkan molekul plasmid rekombinan
- Memasukkan plasmid rekombinan ke dalam bakteri E.coli. Di dalam sel bakteri ini plasmid mengadakan replikasi
- Mengkultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan cepat menghasilkan klon-klon bakteri yang mengandung plasmid rekombinan penghasil insulin
- Terapi Gen
Secara umum, terapi gen dilakukan dengan cara mengganti atau menginaktifkan gen yang tidak berfungsi, menambahkan gen fungsional, atau menyisipkan gen ke dalam sel untuk membuat sel berfungsi normal. Terapi ini melibatkan transfer asam nukleat berupa DNA ke sel embrionik maupun somatik pasien sehingga gen tersebut memiliki efek pengobatan terhadap penyakit pasien.
- Antibodi monoklonalÂ
Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan. Sel tunggal atau sel klona tersebut hanya mengenal satu jenis antigen. Sifat khusus yang unik dari antibodi ini adalah dapat mengenal suatu molekul, memberikan informasi tentang molekul spesifik dan sebagai terapi target tanpa merusak sel sehat sekitarnya. Antibodi monoklonal dibuat dengan cara melakukan penggabungan atau fusi dari dua jenis sel yaitu limfosit B yang memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel mieloma) yang dapat hidup dan membelah terus menerus. Hasil Fusi antara sel limfosit B dengan sel kanker secara in vitro ini disebut dengan hibridoma. Sel hibridoma mempunyai kemampuan untuk tumbuh yang tidak terbatas dalam kultur sel, sehingga mampu memproduksi antibodi monoklonal dalam jumlah yang hampir tidak terbatas.
- Pemeriksaan identifikasi forensikÂ
Identifikasi forensik merupakan pemeriksaan yang pertama kali dilakukan, terutama pada kasus tindak kejahatan yang korbannya tidak dikenal walaupun identifikasi juga bisa dilakukan pada kasus non kriminal seperti kecelakaan, korban bencana alam dan perang, serta kasus maternitas (menentukan orang tua)
- Pada bidang pertanian dan peternakan rekayasa genetika digunakan untuk membuat GMO (genetically modified organism) yang menghasilkan tanaman/hewan transgenik.Â
Tanaman transgenik merupakan tanaman yang memiliki gen yang disisipi gen dari organisme lain. Penyisipan gen ini biasanya lebih diarahkan ke tanaman pangan untuk menciptakan kualitas pangan yang lebih baik daripada sebelumnya, seperti padi rojolele transgenic yang tahan hama, golden rice, buah-buahan tanpa biji, penyatuan dua tanaman misalnya tanaman berbuah tomat dan berumbi kentang atau disebut tomtang, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H