Mohon tunggu...
Putu Nita Kusuma
Putu Nita Kusuma Mohon Tunggu... Guru - As a Teacher

Saya Putu Nita Kusuma. Hobi membaca dan membuat kreasi dari titik dan garis. Saya belajar memaknai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan Filsafat Pendidikan: Andil Besar Dibalik Sistem Pendidikan Nasional

20 September 2023   15:53 Diperbarui: 20 September 2023   16:06 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Anuva Study (id.pinterest.com)

Filsafat sebagai The Mother of Science yang merupakan Ibu dari segala ilmu pengetahuan yang melahirkan satu dari sekian banyak cabang ilmu filsafat yaitu filsafat pendidikan. Filsafat menjadi cikal bakal ilmu pendidikan yang berkembang di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Di antara berbagai cabang ilmu filsafat lainnya, filsafat pendidikan khusus mengkaji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar dunia pendidikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pendidikan yang umum sebagai berikut:

  • Apa itu pendidikan?
  • Siapa yang terlibat dalam proses pendidikan?
  • Bagaimana hendaknya proses pendidikan berlangsung?
  • Mengapa diperlukan pendidikan?

Filsafat pendidikan akan sangat mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar pendidikan seperti di atas. Filsafat pendidikan memberikan andil yang sangat serius dalam memberikan cetak biru tentang bagaimana proses pendidikan sepatutnya dilaksanakan, proses mendidik yang sesuai dengan perkembangan alamiah peserta didik, dan kebermanfaatan proses pendidikan. 

Filsafat pendidikan pada hakikatnya memiliki 3 tujuan utama dalam proses membangun sebuah pendidikan, diantaranya yaitu:

Berikut adalah ulasan masing-masing tujuan filsafat pendidikan:

Tujuan Inspirasional

Tujuan inspirasional filsafat pendidikan adalah memberikan ide dan gagasan bagi pengembangan pendidikan yang berfokus pada upaya filsafat dalam menginspirasi pendidik untuk mengembangkan dan mengeksplorasi ide-ide terbarukan dalam proses pendidikan dalam lingkup makro dan pembelajaran di kelas dalam lingkup mikro. 

Tujuan inspirasional filsafat pendidikan dapat diwujudkan melalui beberapa tindakan berikut:

  • Pendidik menemukan dan mengeksplorasi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bersama peserta didik. 
  • Pendidik membagikan praktik baik yang sudah dilakukan kepada rekan sejawat untuk disebarluaskan sehingga menginspirasi pendidik lainnya untuk selalu berinovasi melakukan pembaruan dalam proses pembelajaran bersama peserta didik.

Tujuan Preskriptif

Tujuan preskriptif filsafat pendidikan adalah memberikan arah bagi pendidikan serta panduan yang jelas dan tepat bagi proses pendidikan. Biasanya tujuan preskriptif filsafat pendidikan diramu oleh pengampu kepentingan di bidang pendidikan yang memberikan acuan yang jelas dan universal bagi penyelenggara pendidikan baik skala makro (pendidikan nasional) maupun mikro (pendidikan di satuan pendidikan tertentu). 

Tujuan preskriptif filsafat pendidikan tercermin dalam beberapa upaya berikut:

  • Perumusan tujuan pendidikan nasional melalui terbitnya UU No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang telah memberikan gambaran bagi praktik penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air. 
  • Perumusan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan yang telah memberikan panduan penyelenggaraan pendidikan di unit satuan pendidikan.

Tujuan Investigatif

Tujuan investigatif filsafat pendidikan yaitu memeriksa kebijakan pendidikan, mengevaluasi jalannya proses pendidikan di satuan pendidikan, dan menjadi cermin refleksi pagi pendidik sebagai tokoh pelaksana pendidikan. 

Tujuan investigatif filsafat pendidikan tercermin dalam beberapa upaya berikut:

  • Meneliti kebutuhan pendidikan masa kini dengan membandingkan antara harapan (Das Solen) dan realita (Das Sein) pada praktik pendidikan yang telaksana selama ini di Indonesia.
  • Melakukan asesmen terhadap pemenuhan satuan pendidikan terhadap butir-butir kelayakan proses pendidikan di satuan pendidikan melalui kegiatan Akreditasi Satuan Pendidikan secara rutin dan transparan. 
  • Melakukan asesmen diagnostik dan pemetaan karakteristik belajar peserta didik oleh pendidik.
  • Melakukan asesmen secara rutin dan berkala terhadap praktik penyelenggaraan proses pembelajaran di kelas baik melalui kegiatan supervisi, penilaian diri, dan asesmen terhadap proses ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun