Mohon tunggu...
Putu Nita Kusuma
Putu Nita Kusuma Mohon Tunggu... Guru - As a Teacher

Saya Putu Nita Kusuma. Hobi membaca dan membuat kreasi dari titik dan garis. Saya belajar memaknai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih Dekat dengan Filsafat: The Mother of Science

15 September 2023   09:26 Diperbarui: 15 September 2023   09:49 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Hakikat Filsafat

Setiap manusia selama hidupnya tentu selalu melakukan proses berpikir, baik dalam memecahkan persoalan kehidupan maupun mencari arti dan makna tentang sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Upaya memikirkan sesuatu yang ada maupun suatu kebenaran merupakan hakikat dari pemikiran filsafat. Jadi, apakah filsafat itu?

Sumber:Prof. Dr. A. Watloly, S.Pak, M.Hum dalam Filsafat sebagai Ibu Ilmu (e-learning Unpatti)
Sumber:Prof. Dr. A. Watloly, S.Pak, M.Hum dalam Filsafat sebagai Ibu Ilmu (e-learning Unpatti)

Istilah filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Philos” dan “Shopia”. Philos bermakna cinta atau senang, dan Shopia berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Philosophia berarti cinta kebenaran atau cinta kebijaksanaan. Palmquis, 2007 (Dalam Saragih, 2021) menyatakan bahwa filsafat ibaratnya seperti pohon yang memiliki batang dan batang tersebut menghasilkan cabang-cabang, ranting, dedaunan, bahkan bunga dan buah. Maka oleh sebab itu filsafat juga dijuluki The Mother of Science yang tidak lain sebagai ibu dari segala ilmu pengetahuan.

Orang yang berfilsafat digambarkan sebagai seseorang yang sedang berpijak di bumi dan menengadah menghadap Bintang-bintang di langit untuk memaknai hakikat keberadaan dirinya (Suriasumantri, dalam Saragih 2021). Dapat pula diibaratkan sebagai seseorang yang berada di puncak gunung dan menatap Lembah di bawahnya, seperti menatap betapa kecilnya manusia diantara agungnya semesta. 

Plato memandang filsafat sebagai pengetahuan tentang segala yang ada. Sementara itu Aristoteles memandang filsafat sebagai ilmu kebenaran tentang sebab dan asas dari segala benda. Sehingga dapat disimpulkan filsafat adalah hasil pemikiran manusia dalam mencari dan memikirkan kebenaran sedalam-dalamnya.

B. Cabang-Cabang Filsafat

Filsafat sebagai The Mother of Science memiliki banyak sekali kajian cabang filsafat. Cabang dari filsafat dapat dibagi dalam 5 kelompok besar menurut Saragih, 2021.

  • Filsafat metafisika, mengkaji semua hal yang ada di alam semesta dan segala gejala yang timbul dari objek fisik.
  • Filsafat epistemologi, mengkaji hakikat dan lingkup pengetahuan dan cara/metode yang dapat diterapkan untuk mengkaji keabsahan suatu pengetahuan.
  • Filsafat logika, mengkaji kebenaran tentang prinsip-prinsip dalam mempelajari logika.
  • Filsafat etis, mengkaji perihal moralitas, nilai pantas dan tidak pantas yang meliputi etika dan adab sebagai manusia.
  • Filsafat estetis, mengkaji perihal keindahan, pengalaman estetis, persoalan seni dan seniman.

Selain itu, filsafat berdasarkan penerapannya dibagi menjadi cabang filsafat ilmu, filsafat Pendidikan, filsafat hukum, filsafat Sejarah, filsafat matematika, filsafat kebudayaan, filsafat agama, filsafat Bahasa, filsafat kesenian, dan lain sebagainya (Beerling, dkk, dalam Saragih, 2021).

C. Karakteristik Filsafat

Zainal (dalam Saragih, 2021) menyebutkan filsafat memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

  • Mempertanyakan apa saja secara kritis
  • Ekstensif (filsafat mencakup segala aspek kehidupan manusia tanpa hambatan dimensi ruang dan waktu)
  • Intensif (filsafat mengupas inti, akar, dasar secara rinci, komprehensif, dan menggali esensi dari segala pertanyaan yang ada)
  • Objek yang biasa diselesaikan melalui ilmu filsafat biasanya tidak sungguh-sungguh menimbulkan pertanyaan namun filsafat tidak pernah memberikan jawaban yang pasti akan ketidaktahuan dan keragu-raguan sehingga filsafat berperan membuka cakrawala pengetahuan manusia akan dunia yang seluas-luasnya)

D. Aspek Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pendidikan

Dalam mempelajari suatu pengetahuan tidak terlepas dari 3 istilah yang amat sangat berkaitan dan fundamental untuk diketahui sebelum membedah pengetahuan tersebut, yaitu istilah ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

1. Ontologi

Ontologi berasal dari Bahasa Yunani (Ontos = ada, logos = pengetahuan). Ontologi (hakikat suatu pengetahuan) yaitu kajian tentang pengetahuan yang ada baik konkret maupun abstrak.

2. Epistemologi

Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani (Episteme = pengetahuan, dan Logos = ilmu yang sistematis, teori). Epistemologi adalah cara/teori memperoleh pengetahuan yaitu kajian tentang cara/metode/langkah-langkah dalam memperoleh pengetahuan yang dikehendaki dan langkah mengkaji keabsahan pengetahuan yang akan diuji/diperoleh dalam proses mempelajari ilmu pengetahuan atau kajian tentang ilmu yang membahas suatu teori pengetahuan.

3. Aksiologi

Aksiologi berasal dari Bahasa Yunani (Axio = layak atau pantas, Logos = ilmu). Aksiologi adalah nilai guna ilmu pengetahuan yaitu kajian mengenai kebermanfaatan atau nilai dari ilmu pengetahuan yang dipelajari. 

Source:

  • Kristiawan, Muhammad. 2016. Filsafat Pendidikan:The Choice is Yours. Yogyakarta: Valia Pustaka.
  • Saragih, Hisarma. 2021. Filsafat Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun