Selamat jalan, Ibu dan Kakak mentor terbaik, Dra. Julia Suleeman, MA, MA.,Ph.D.,Psikolog.
Sore tadi pukul 16.32 mendapat chat dan panggilan dari salah seorang kawan dekat. Memberitahukan bahwa Ibu Julia Suleeman meninggal dunia di RS Tzu Chi Pukul 15.25 WIB. Kaget bukan kepalang. Beberapa bulan lalu saya masih chat dengan beliau membicarakan layanan pendampingan anak yang sedang  saya dan teman-teman lakukan di Boyolali. Beliau juga salah satu donatur yang membantu layanan ini. Kaget dan sedih.Â
Perkenalan dengan beliau terjadi beberapa puluh tahun lalu, saat itu masih duduk di bangku SMA. Beliau salah satu mentor yang melatih kami di event P3XXI yang diadakan oleh Badan Bina Pengerja GKI (Gereja Kristen Indonesia) Sinode Wilayah Jawa Barat saat itu. Beliau bersama Dr Robby I Chandra, suaminya, melayani program camp kepemimpinan ini. Camp kepemimpinan yang diadakan untuk siswa sekolah BPK Penabur se wilayah Jawa Barat dan Lampung, termasuk Jabodetabek.
Ibu Julia, beliau kami sapa, sangat hangat. Beliau memiliki jiwa filantropi yang sangat besar, Setelah kami lulus SMA, teman-teman alumnus P3XXI yang akan studi di wilayah Jakarta dan memiliki kendala banyak dibantu oleh beliau dan Pak Robby. Beliau berdua banyak memberikan sponsor pendidikan sebagai orangtua asuh bagi banyak sekali pelajar dan mahasiswa.
Ibu Julia juga mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Beberapa tahun terakhir ini beliau telah purnabakti. Ibu Julia menjadi tokoh yang menginspirasi (terutama dalam dunia psikologi) ketika saya akhirnya memutuskan untuk memilih jurusan kuliah saat itu. Saya ingat betul, beliau saat itu membawa ketiga anaknya (Arvin, Elita, dan Jedi) ke Bogor dan beberapa tempat lain di wilayah sekitar Jawa Barat, tempat kami dilatih dalam program tersebut.Â
Saya mengenal Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari kegiatan camp ini. Saat itu kelompok Mapala UI (Universitas Indonesia) yang melatih kami. Begitu seru dan menyenangkan. Banyak pengalaman yang berharga dari camp ini.
Saat saya mau melanjutkan kuliah, Ibu Julia membantu memberikan pemahaman lebih luas mengenai psikologi. Sangat terbantu dan membantu. Terima kasih Ibu, memberi pengalaman berharga, terima kasih pemberian dirimu. Selamat jalan, Ibu. Tenang bersama dekapan Bapa di surga. Kebaikan dan teladanmu kami kenang. Saya dan kami bangga menjadi anak-anakmu.
24 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H