Seorang kakek kisaran  usia lebih dari 70-an tahun, berjalan di selasar rumah sakit daerah di suatu wilayah sambil menenteng kantong plastik berwarna hitam, yang ternyata berisi pakaian sang istri yang sedang mendapat perawatan paska terbakar wajahnya karena minyak goreng panas.
Kakek ini ingin menjemurkan pakaian istrinya yang sudah 14 hari mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit. Kakek ini menjemurkan pakaiannya di tanah kosong di sebelah ruangan yang berada di sebuah gedung rumah sakit. Wajahnya tidak menyiratkan apapun selain semangat dan sukacita. Wajahnya cerah, bahkan mengulum senyum.
Memandang berulang kali dan berusaha memahami adegan yang baru saja kami lihat (saya dan seorang Ibu yang juga sedang menunggu salah satu anggota keluarga kami di ruang ICU RS yang sama). Fenomena sosial yang ternyata dekat sekali dengan situasi faktual saat ini.
Rasanya mau  mengeluh atau menggerutu tentang pergumulan pribadi, koq nggak pantas blas, melihat adegan yang terjadi barusan di depan mata. Adegan yang tidak biasa bagi orang kebanyakan. Begitu banyak penunggu pasien yang mungkin tidak memiliki kesulitan berarti terkait bagaimana mencucikan pakaian kotor saat berada di RS.
Bagi banyak pihak yang memiliki pilihan. Bisa membawanya ke rumah untuk dicuci sendiri atau menggunakan bantuan mesin cuci. Bisa juga menggunakan jasa laundry, dan pilihan-pilihan yang lain. Bagi kakek tersebut, kondisi rumah yang jauh, atau kondisi finansial yang kurang, atau karena tidak ada sanak-saudara yang dapat membantu, membuatnya melakukan pilihan yang tidak lazim terkait pakaian sang istri.
Tentu hal ini bisa dikaji dari banyak sisi. Mengenai rasa syukur, misalnya. Kakek ini memaknai kondisi tidak biasa tersebut dengan sudut pandang yang berbeda, penerimaan yang penuh atas situasi yang sedang menimpanya. Penerimaan terhadap sikon yang terjadi, membuatnya lebih mudah menjalani hidupnya. Kakek ini tidak bersikap marah-marah terhadap pihak RS atas keterbatasan yang ada.
Bagi orang yang melihat, semangat dan sikap batin kakek yang sangat positif memberikan kekuatan tersendiri dalam memaknai hidup secara berbeda. Seorang pria yang setia dalam suka dan duka terkait istri terkasihnya yang sedang dalam perawatan intensif. Permenungan yang bisa diberi porsi lebih untuk kembali mengevaluasi diri dan memaknai hidup. Mengucapkan syukur atas apa yang dimiliki!
Sebuah adegan yang memberikan sudut pandang yang baru tentang nilai pemaknaan hidup. Saya masih membayangkan  aura wajah Kakek Inspiratif tersebut yang bercahaya, tidak murung atau sedih. Sikap batin yang dipilihnya serta menggambarkan kepasrahan dan rasa syukur yang luar biasa, walau dalam kondisi yang demikian.
Banyak hal baik dari kakek tersebut yang bisa dipelajari. Sebuah pembelajaran hidup yang bisa dimaknai dengan lebih. Terima kasih banyak, Kakek Inspiratif. Lekas sembuh untuk istri terkasih. Sehat-sehat, Kek...
Cirebon, 24 November 2023 untuk Kompasiana.