Hak berpartisipasi merupakan hak keempat yang melekat pada mereka. Mereka berhak dan memiliki kesempatan untuk bisa mengemukakan pendapat sejatinya sebagai anak-anak, mereka berhak menyuarakan isi hati mereka sebagaimana adanya mereka.
Mereka berhak menyatakan pendapat serta mendapatkan informasi-informasi yang terkait dengan kehidupan mereka. Bukan karena mereka kecil, tidak tahu apa-apa, dianggap lemah itu akan membuat posisi mereka tidak berdaya sepenuhnya.
Mereka memiliki kesetaraan dalam menerima 'fasilitas hidup' yang sama seperti orang dewasa. Kembali merenungkan apakah saya dan kita semua telah menjadi fasilitator yang benar untuk mereka semua. Anak-anak memiliki banyak potensi yang kemudian akan bisa mewarnai dunia. Saya dan kita yang dewasa terus mengingatkan diri, apakah telah terus berupaya memberikan diri untuk mengembangkan kehidupan mereka?
Merekalah yang kemudian akan memberi arah pada 'bahtera hidup' umat manusia di dunia ini. Menanam kebaikan, memberi kehidupan layak dan bukan sebaliknya menyumbangkan nuansa kekerasan, memaksa, bahkan merenggut nyawa mereka akan menuai kebinasaan sebuah generasi, bukan hanya secara fisik namun terlebih juga secara mental.
Memberi ruang sehat dan bermakna, memberi perlindungan dan hak-hak mereka tanpa diskriminasi bukan hanya menjadi utopis. Minimal mewujudkan dalam lingkungan di sekitar kita terlebih dahulu. Memberikan pengalaman baik pada usia dini mereka dan terus berkelanjutan sehingga mereka bisa menjadi pribadi-pribadi tangguh, handal, dan penuh cinta kasih.
Selamat Hari Anak Sedunia
Referensi: satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H