Siapa yang gak kenal singkong? Memiliki ragam variasi penyebutan. Ada yang menyebutnya ketela pohon, ubi kayu, pohong, sampeu, manggala, dan masih banyak penyebutan lain. Singkong memiliki nama ilmiah Manihot esculenta.
Ragam flora yang satu ini pernah menjadi malaikat penolong di kisaran tahun 1914 -- 1918 saat terjadi krisis pangan di Indonesia. Singkong merupakan makanan alternatif pengganti karbohidrat yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita.
Tanaman yang berkembang biak dengan umbi ini begitu populer saat ini. Beragam olahan makanan dari singkong sudah sering kita jumpai. Ragam kreativitas masyarakat menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik minat pada singkong.
Olahan dari singkong juga telah banyak kita jumpai. Tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami intoleransi pada gluten (kandungan pada tepung terigu). Singkong yang diolah menjadi tepung atau varian makanan lain menjadi salah satu alternatif makanan.
Bukan hanya bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tetapi juga bagi mereka yang fokus pada pengendalian berat tubuh dengan menjalankan program-program diet. Singkong menjadi salah satu alternatif makanan untuk mereka yang sedang diet.
Singkong dapat diolah menjadi apa saja sih?
1. Tepung
Tepung tapioka yang diperoleh dari sari patinya merupakan salah satu olahan singkong yang juga banyak digunakan sebagai campuran untuk membuat olahan makanan. Selanjutnya ada mocaf. Tepung ini juga banyak digunakan untuk diet dan makanan alternatif pengganti tepung terigu.
2. Snack atau kudapan
Dari umbinya banyak yang bisa kita olah untuk menjadi snack atau kudapan. Misalnya getuk, bubur, keripik, lalu yang baru-baru ini juga saya coba dan sudah banyak resep beredar mengenai pengolahan kulit singkong.