Berawal dari hal ini, layanan pendampingan ABK lahir di daerah Ringinsari-Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari.
Penggagas kegiatan ini bernama Ibu Yulis Haryani dan Ibu Haryati Sungkawaningsih yang biasa kami sapa Ibu Anik. Beliau dan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ringinsari, Bapak Sugito menghubungi saya dan beberapa kawan komunitas HomeOfPsychE (HOPE) untuk menggagas layanan pendidikan untuk mereka yang memiliki akses terbatas.
Gayung bersambut, unit-unit pendidikan yang mengalami kesulitan menangani ABK bersinergi untuk membuka hati mereka terhadap layanan ini.
Bukan hal mudah untuk mewujudkan layanan ini. Sangat tidak mungkin memaksakan untuk orang yang tidak mau peduli untuk terlibat dengan layanan ini.
Perjuangan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Air mata, kelelahan menghadapi stigma, perjuangan untuk memberdayakan para orangtua, pendidik selalu ada. Jika tidak ada perjuangan, tentu layanan ini tidak akan teruji kemurniannya, akan mudah goyah dan tumbang. Memurnikan setiap waktu menjadi sebuah kemutlakan sehingga layanan ini akan tumbuh tanpa kepentingan-kepentingan pribadi yang akan merusak.
Cinta akan selalu menemukan jalannya. Layanan ini mendapat dukungan penuh dari pihak desa setempat. Kepala Desa Sampetan, Bapak Kadar Wardoyo menerima layanan ini dengan sepenuh hati bahkan akan mendukung dengan penuh. Beliau menegaskan, bahwa untuk sebuah misi kemanusiaan, beliau akan memberi support dan berjuang.
Layanan ini lambat laun mendapat dukungan dari banyak pihak. Tentu saja layanan pendampingan ABK ini masih membutuhkan pengembangan-pengembangan yang cukup banyak. Tetapi geliatnya sudah mulai bisa dirasakan, setidaknya oleh masyarakat desa sekitar.
Ibu Ajeng Ayu Widiastuti menjadi salah satu kepanjangan tangan Tuhan untuk layanan kami ini. Beliau adalah Dosen Fakultas Pendidikan Guru Paud di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Melalui program Pengabdian Masyarakat beliau mendukung gerakan ini.
Setiap Kamis, layanan ini diselenggarakan. Ada program one on one therapy untuk anak-anak ini. Materi layanan pendampingan disusun dengan acuan program pembelajaran individual. Materi layanan pendampingan juga harus dikuasai oleh orangtua sehingga orangtua bisa mengulangi materi di rumah setelah usai pendampingan dan dilaporkan seminggu sekali sehingga perkembangan bisa terukur.
Mengapa orangtua harus terlibat? Karena mereka yang akan bersama anak-anak ini. Mereka yang harus mendampingi anak-anak ini. Mereka harus hadir dan bertangungjawab pada anak-anak mereka juga. Selain itu tentu kerjasama sekolah dan terapis menjadi mutlak.