Raya,
tenggelam terlalu dalam pernah kurasa,
terseret arus, kerap mendera,
bahkan lumpur hisap kenikmatan semu, ingin kuhidupi.
Raya,
saat itu aku bangga, kejujuran itu menguatkan,
kejujuran itu membuat binar mencerah tertahan,
senyum itu terkembang beriringan.
Sejenak saja surga loka itu kudapatkan
Sebuah anugerah, bukan?
Raya,
aku dengar rumput berbisik halus,
savana mencurahkan katanya padaku.
“Kejujuran itu telah wafat”, lirih suara berhembus.
Raga serta jiwaku, kelu.
Sela…
Raya,
aku tak berdaya,
tenggelam dalam sendu kembali,
tapi itu yang terbaik dan nyata.
Seperti Maria menyimpan kabar bahagia di dalam hatinya,
aku pun demikian, memaksa tertawa
Tetaplah hidup, Raya, bersemilah..
Tataplah Azalea di musim depan yang memendam berjuta asa.
Hanya sepotong kisah maya Raya – Salatiga, 17 Juli 2021, saat cold front
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H