Begitu mudah mengasihi, menyayangi mereka yang memiliki pesona yang umum. Cantik, pintar, kaya, memiliki segalanya di dunia. Mudah sekali..
Bagaimana jika sebaliknya? Mereka membutuhkan kasih sayang kita lebih. Saya memang melihat fenomena yang kurang mendukung bahkan cenderung memberikan label negatif pada mereka, anak-anak disabilitas ini.
Menyiapkan masyarakat yang mendukung sepenuhnya pengembangan pendidik  anak-anak disabilitas menjadi sebuah agenda mahapenting!
Salut pada upaya Mbak Angkie Yudistia penggagas This Able Enterprise.Â
Jika pekerjaan rumah pemerintah terlalu besar terhadap hal ini. Apakah kita bisa menyumbangkan setitik ada itu bagi negeri?
Home Of PsychE (HOPE)
Hope adalah sebuah wadah independen yang saya gagas belasan tahun lalu. Pada awalnya ingin bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina Cirebon tetapi karena satu dan lain hal belum dapat berdiri.
Seiring berjalannya waktu, karena hal ini minim profit maka saya tidak berhasil menggandeng rekanan. Hope awalnya murni gerakan pendampingan edukasi yang bersifat sosial. Beberapa anak dikirimkan Tuhan pada saya yang saat itu hanya bergerak sendiri.
Akhirnya 4 tahun lalu Hope bisa membimbing satu anak di sebuah sekolah di daerah Boyolali. Berkaca dari pengalaman anak ini saya merasa tergerak untuk melegalkan wadah ini (Hope).
Aktivitas yang saya lakukan di Hope bukan hanya menolong anak untuk bisa mandiri tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan sepenuhnya kepada Ibu dari anak ini.
Ibu dan keluarga menjadi target pendampingan HOPE. Mengapa? Karena faktor keluarga akan menjadi titik penting perkembangan anak-anak ini.
Ibu dari anak-anak ini saya latih untuk bisa menjadi guru bagi putra-putri mereka. Ibu dan keluarga adalah orang-orang yang full 24 jam ada bersama anak-anak ini.