Pasti sebagian besar dari kita pernah alami rasa kecewa, jengkel, kesal, marah, benci, bahkan dendam, serta banyak lagi perasaan lain yang jika ditarik kesimpulan, itu adalah sebuah rasa yang kontra dengan energi positif.
Gak, usah jauh-jauh, saya sering (toyor kening sendiri)!
Jengkel, ketika seorang kawan baik berkhianat. Sedih dan kecewa ketika niat baik berujung kecurigaan. Harapan yang jauh banget dari kenyataan, jeda-nya banyak buanget, sampai-sampai ada sejumput rasa di sini (tunjuk dada), nyeri! Dimarahi bos ketika kesalahan itu bukan kita yang bikin. Diremehkan, dianggap jahat, pokok-nya masih banyak lagi contoh lain, deh!
"Kenapa bisa gini, kenapa bisa gitu, harusnya kan gini, harusnya kan gitu. Saya kan udah gini, koq jadinya gini..."
So many words to blame the situations!
Tunggu, gak bisa selamanya begitu!
Jika mau ikuti segala rasa dan kata yang menunjuk ke luar diri, gak akan kelar! Kalo nekat juga, kita sedang berupaya menciptakan lingkaran setan yang gak ada ujungnya. Sakit hati, numpuk benci, numpuk luka, borok, nanah.. iyuuuh, enggak lah!
Jika kita semua sedang ada dalam kondisi kayak gini (toyor kening sendiri lagi), bayangkan orang-orang yang melakukannya tidak akan selamanya bersama dengan kita. Kita akan merindukan kehadirannya ketika dia tidak ada lagi. Yakin, deh.
Seorang kerabat memberi nasehat bijak, kenangan indah dan baik yang akan selalu dikenang ketika seorang berpisah. Apapun alasannya.
Alasan selanjutnya untuk menghentikan lingkaran setan yang mengerikan itu. No body perfect at all! Tetapi, pasti akan selalu ada kebaikan di tiap individu yang kita jumpai, ini harus diyakini. Semua orang itu pada dasarnya baik, kawan.Â
Memahami orang-orang yang singgah di kehidupan kita, akan membuat kita lebih ringan jalani hidup.