“Malaikat juga tahu aku kan jadi juaranya….”
Tahun 2003 adalah tahun yang sangat bersejarah bagi saya pribadi. Tahun ini adalah tahun dimana pertama kali saya masuk dalam dunia yang sangat istimewa.
Saya berkesempatan berkiprah secara nyata dalam dunia anak-anak. Saya mengalami transisi yang mengubah cara pandang hidup. Setelah lulus dari fakultas Psikologi saya diberikan kesempatan langsung untuk menekuni bidang terapi anak-anak berkebutuhan khusus, tepatnya di kota Semarang.
Sebuah cita-cita untuk menekuni Psikologi dengan major Klinis Anak langsung diberikan melalui pelayanan terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Tuhan memberi kesempatan untuk menghadapi 'lapangan-nya' secara live dan bukan sekedar teori belaka.
1 tahun saya digembleng untuk menangani beberapa rumpun gangguan terkait kesehatan mental anak. Pelajaran berharga saya dapatkan dalam rentang waktu kurang lebih 12 bulan.
Mulai terkaget-kaget dengan fenomena yang saya dapati. Kurang lebih teori Psikologi saya dapatkan di bangku kuliah selama 3,5 tahun tetapi fenomena yang saya dapati dalam ‘lapangan’ ini benar-benar agak membuat mata saya tercelik. Welcome to the jungle!
Malaikat-malaikat kecil yang sangat menakjubkan didatangkan untuk menempa kesabaran dan skill ‘psikologis’ saya saat itu.
Ada beberapa pengalaman yang bisa saya katakan sekarang sebagai pengalaman yang sangat mengesankan, dan ini merupakan salah satu pengalaman terbaik selama hidup saya.
Ada seorang anak berkebutuhan khusus berusia 3 tahun berjenis kelamin laki-laki. Saat itu adalah saat sesi terapi anak ini bersama saya di sebuah ruangan khusus. Anak ini didiagnosa oleh Psikolog dan Dokter Anak mengalami ASD (Autism Spectrum Disorder), sebuah rumpun dalam gangguan perilaku yang masuk dalam gangguan pervasif.
Anak ini belum dapat berkomunikasi secara verbal. Hanya beberapa gesture tubuh dan kata-kata yang mampu dikeluarkannya.