“Kamu yakin sama hubungan kita?”
“Yakinlah, ada yang salah dengan sikap saya?”
“Enggak ada…”, kupandang wajah teduhnya, wajah teduh Langit Andromeda, cowok ganteng berhidung mancung berkulit kuning langsat yang berprofesi sebagi seorang desainer interior yang 6 bulan ini telah dekat denganku.
Aku, Senandung Gita Raya, seorang Jawa tulen yang memimpikan hubungan lebih serius lagi dengan Langit, seorang peranakan Tionghoa.
“Ray, Mama mau ketemu. Kamu ada waktu kapan?”, suara Langit memecah keheningan teras rumah mungil-ku yang belum lunas kredit-nya di tahun ini.
“Hmmm, entahlah..”, suaraku mendadak serak dan lirih menanggapi pertanyaan itu.
“Ayolah, cepat atau lambat kita pasti sampai pada situasi ini..”, tangan lembut Langit membelai punggung tanganku.
Seandainya perbedaan ini tidak menjadi halangan, seandainya aku sama denganmu, seandainya aku bisa mengubah keadaan, seandainya…
“Ray..?”, suara lembut Langit membuyarkan lamunanku.
“Oh,, sorry. Sebentar ya kubuatin teh cinnamon hangat dulu, Lang..”, seraya meninggalkan Langit yang sejak tadi mengamati wajah ambigu yang kuciptakan saat mendapat pertanyaan yang telak membuat jantungku berdetak lebih kencang.
Aku bergegas ke dapur untuk sekedar menghela nafas dan menyembunyikan kekhawatiranku untuk menjawab pertanyaan yang telah lama Langit sodorkan padaku.