Raut wajah tertekuk, sendu berlipat,
menahan gejolak bak geligi yang mengerat,
luapan ragawi serta jiwa kala penat,
terlepas dari irama siang yang melekat.
Sejenak ingin kulepaskan sesak yang berat,
ingin kusingkirkan himpitan sekat yang kuat,
ingin sekali kupeluknya erat tanpa syarat,
sebentuk nada bebas penuh berkat.
Ingin kusapa kau, wahai gurau,
ingin kucumbu dirimu, wahai canda,
agar aku segera bertemu,
hingar-bingar tawa dan sukacita,
serta raib sang sendu.
Senangnya…
melihat kau berlomba-lomba mencipta rona bahagia.
Kucium kau, gurau….
Kupeluk kau, canda…..
Puisi Untuk Kompasiana - Salatiga, 06.11.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H