Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Membahagiakan Orangtua

10 September 2020   13:18 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:28 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografik mengenai jumlah lansia di Indonesia (Sumber : jeo kompas)

"Saya kirimkan pesan melalui WhatsApp, membalasnya seminggu kemudian, sedih hati saya..."

Sepenggal kalimat tersebut meluncur dari mulut seorang Ibu yang merindukan komunikasi intens dengan anak-anaknya yang berada jauh di luar kota.

Sekitar tiga atau empat hari yang lalu, ada seorang Ibu berusia lanjut yang menceritakan kepedihan dan kekecewaannya karena anak-anaknya jarang membalas pesan WhatsApp-nya atau menelepon dirinya.

Memang tidak bisa dipungkiri, jika kita sebagai anak telah memiliki keluarga, pasti kita akan memberikan porsi lebih dalam rumah tangga kita, pada pasangan dan anak-anak kita. 

Belum lagi fokus pada pekerjaan yang secara nyata juga dipastikan menyita waktu kita. Namun demikian di sisi lain ada orangtua kita yang semakin renta di mana mereka juga membutuhkan perhatian dari kita.

Kerentaannya ini membuatnya memerlukan sentuhan kasih anak-anaknya. Mengurus dirinya yang telah mengalami perubahan baik dari sisi mental, psikologis dan fisik tentu tak lagi mudah.

Tak menampik pula bahwa profesi kita menuntut kita untuk berjauhan dengan mereka. Terlebih jika orangtua kita telah ditinggal oleh pasangannya, bisa dibayangkan bukan, bagaimana mereka harus tetap bertahan hidup di tengah situasi yang tak mudah ini.

Bisa dimengerti jika secara fisik kita tidak bisa selalu ada bersama mereka. Mereka pun tentu tak ingin anak-anaknya terhambat dalam hal karir karena harus merawat orangtua mereka yang telah masuk dalam usia lanjut atau purna tugas.

Banyak sekali contoh orangtua yang masih dapat menyibukkan diri dengan komunitas di masa senjanya. Seperti halnya Ibu saya yang masih tetap bergabung dalam komunitas gerejawi di mana beliau berkegiatan dengan komisi kedukaan untuk menghibur jemaat yang ditinggal meninggal dunia oleh anggota keluarganya serta bergabung juga dengan komisi seni yang mewadahi kegiatan paduan suara, dan masih banyak lagi sejumlah aktivitas lainnya. Hal ini tentu membantu dalam aktualisasi dan sosialisasi yang masih dibutuhkan Ibu karena anak-anak beliau yang bekerja di luar kota.

sumber: BPS via litbang Kompas
sumber: BPS via litbang Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun