Ini memang bukan persoalan kecil, persoalan pendidikan menjadi masalah bersama. Perlu digali dari hulu hingga hilir.
Persoalan pemberian subsidi pulsa bagi siswa dan tenaga pengajar akan membuka mata rantai permasalahan terkait infrastruktur juga.
Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang harus dipikirkan. Pemerataan fasilitas untuk daerah-daerah yang belum terjangkau keberadaan internet pun merupakan pekerjaan rumah pemerintah selanjutnya.
Sebuah proyek bernama Palapa Ring, proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik sepanjang 36.000 km di Indonesia. Proyek ini akan menyasar 440 kota/kabupaten di Indonesia. Palapa Ring diharapkan mampu menjadi sandaran bagi pengembangan digitalisasi di Indonesia.
Bukan hal yang mudah tentunya untuk mengembangkan hal ini, terkait kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau dan kepulauan serta dikelilingi hutan dan ring 0f fire  yang kerap menjadi "monster" yang akan menghancurkan piranti-piranti terkait proyek ini. Tapi memang semua harus diupayakan. No pain, no gain.
Jika dulu ada listrik masuk desa, maka internet masuk desa pun bisa terealisasi hingga pelosok-pelosok daerah yang tak terjangkau.Â
Subsidi pulsa akan menjadi sebuah hadiah yang tidak mubazir ketika semua hal siap. Siswa-siswa serta tenaga pengajar yang ada di pelosok daerah bisa tetap mengakses kemajuan pendidikan dari daerah-daerah mereka tinggal.
Informasi dan pengetahuan bisa diakses dengan mudah, tak perlu lagi ada keluhan susah sinyal, dan lain sebagainya. Subsidi pulsa akan bermanfaat bagi siswa-siswa dan tenaga pengajar yang terkendala teknis.
Pemerataan akses digitalisasi akan membuka pintu pemerataan pendidikan di daerah-daerah pelosok negeri. Sudah saatnya pendidikan di desa-desa bangkit dan bersaing. Kualitas pendidikan di kota dan di desa harus seimbang.
Subsidi pulsa menjadi sebuah pintu pembuka bagi permasalahan yang lebih dalam bagi pendidikan di negara kita.
Subsidi pulsa akan menjadi pintu pertama terkuaknya hal-hal yang menjadi pe-er pemerintah kita.Â