Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pelukan Itu Bernama Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

6 Agustus 2020   16:17 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:07 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua bisa menyikapi candaan ini dengan santuy saja, ada pula yang menganggap bahwa hal ini memalukan. Sebagai contoh, yang menganggap candaan sebagai sebuah hal yang memalukan.

Misalnya, seringkali menutupi area dada dengan jaket/jumper, jalan membungkuk, bahkan yang lebih berbahaya ketika dia menolak perubahan itu, dan bahkan benci pada dirinya, karena perubahan membawa sesuatu pengalaman yang tidak menyenangkan. Hal ini memang tergantung pada respon tiap remaja itu sendiri. 

Ada tanggung jawab kita juga untuk menjadi sebuah jembatan dalam hal ini, pastikan mereka dalam keadaan baik saat menerima perubahan-perubahan itu.

Contoh lainnya, komunikasikan dengan benar pada remaja-remaja yang telah mengalami mimpi basah. Sehingga mereka tidak mengalami ambiguitas dalam merespon perubahan terkait organ-organ reproduksi mereka. Pastikan bahwa persepsi kita terhadap penjelasan ini benar, bukan hal yang tabu. Penjelasan terkait keilmuan yang harus diketahui oleh mereka juga.

Ada contoh lain lagi, misalnya ada perubahan fisik seperti produksi keringat yang lebih banyak dan beraroma kurang sedap. Jika hal ini tidak disiasati, maka anak yang mengalami perubahan tersebut bisa jadi mengalami kemunduran percaya diri. Ejekan atau perundungan karena bau badan bisa terjadi. 

Pemahaman kepada semua anak harus dilakukan, bahwa berkeringat dan aroma tubuh yang kurang sedap, bisa dialami oleh semua orang karena adanya hormon-hormon tubuh yang lebih aktif dan memicu hal tersebut.

Kemudian juga bisa dilakukan edukasi dengan cara memberi pemahaman pentingnya mandi bersih dan menggunakan deodoran atau pewangi tubuh. Menyediakan lap/handuk kecil untuk mengeringkan tubuh, juga menjadi salah satu solusi. Lalu, makan makanan yang meminimalisir bau badan, misalnya.

Contoh terakhir di pokok bahasan ini, ada anak-anak yang telah mengalami menstruasi pada fase remaja awal, karena tidak siap, maka yang terjadi kepanikan dan kurang mempersiapkan perubahan ini.

Orangtua dalam hal ini, Ibu, bisa mempersiapkan sejak dini bahwa menstruasi ini akan terjadi pada setiap individu berjenis kelamin perempuan, pada remaja putri.

Penjelasan apa itu menstruasi, apa efeknya, dan apa yang harus dipersiapkan juga menjadi sesuatu yang penting.

Membuka obrolan ringan mengenai hal ini tidaklah salah. Orangtua dan guru bisa menjadi sebuah jembatan untuk mempersiapkan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun