Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Simfoni Rendezvous

18 April 2020   19:05 Diperbarui: 18 April 2020   19:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Simfoni Rendezvous | Sumber : Unsplash.com / Alex Folguera

Detik, menit, sampai hitungan pekan,
terlewati tanpa nada yang terlantunkan,
pujian tertahan dalam sebuah kenangan,
pekan istirahat tanpa kehangatan nyanyian.

Rindu simfoni mengalir dalam kehangatan,
terluap dari syukurnya kehidupan,
yang lahir dari larik-larik bait tembang pujian,
dalam griya puja pada Sang Pemberi Ampunan.

Merindu kebersamaan dalam sebuah paduan,
hanyut dalam sukacita untuk melagukan
nada-nada orkestra yang memuaskan
sebuah dahaga bersalut  kehampaan
bagi sanubari yang rindu keselarasan.

Terangkum dalam ayat-ayat sanjungan,
dan baris-baris irama yang menyejukkan,
sebuah wujud syukur dalam diri insan ciptaan,
kepada Sang Empunya alam hunian.

Sebuah harapan sukacita terciptanya Simfoni Rendezvous.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun