Introvert merupakan salah satu dari sekian banyak ragam tipologi kepribadian. Carl Gustav Jung, seorang ahli psikologi berkebangsaan Swiss, membagi tipologi menjadi 3. Introvert, Ambivert, dan yang terakhir adalah Ekstrovert.
Di artikel ini, penulis akan mengulas tipologi Introvert terkait kondisi social distancing seperti sekarang ini di Indonesia. Bagaimana kondisi mereka saat berada dalam kondisi physical distancing atau kerap disapa juga work from home?
Introvert memiliki arti sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya. Ciri utama seorang Introvert adalah lebih menyukai kondisi ketenangan, soliter, pribadi yang reflektif, berpikir dengan dalam mengenai gagasan atau ide yang tersimpan di dalam memorinya.
Sebagian besar Introvert menyukai aktivitas menulis, membaca, menonton film, tenggelam dalam aktivitas yang menggunakan komputer secara individual, dan lain sebagainya.
Tujuh puluh persen lebih dari tipologi kepribadian saya adalah kecenderungan Introvert. Work from home, social distancing, physical distancing, isolasi mandiri, dan istilah lain yang mengasosiasikan kegiatan yang bermuara pada diri sendiri merupakan kekuatan bagi orang dengan kecenderungan Introvert.
Hobi membaca, menganalisa, berpikir dlm merupakan habit terbesar seorang yang memiliki kepribadian ini. Menuangkan gagasan baik lisan maupun tulisan juga salah satu kehandalan seorang Introvert.
Tetapi jangan sampai salah kaprah dengan satu karakter yang biasanya diasosiasikan dengan Introvert, yaitu : pemalu. Jelas sangat berbeda. Si pemalu lebih segan untuk melakukan interaksi sosial, sedangkan Introvert bisa dan suka melakukan interaksi sosial.
Masa social distancing ini, merupakan atmosfer positif bagi Introvert dimana waktu refleksi lebih banyak dan hal ini merupakan sisi baiknya. Lebih banyak ide dan gagasan dalam memori yang akan dikeluarkan dalam 'waktu refleksi' ini.
Ide mungkin ada saat bekerja reguler tetapi untuk menuangkan dalam aktivitas menulis tentu lebih jarang ditemui, karena aktivitas 'melayani' khalayak ramai lebih banyak. Aktivitas menulis merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki si Introvert.
Begitu banyak ide yang bisa dituangkan dalam menulis bagi si Introvert. Masa keemasan ini bisa menjadikan si Introvert lebih produktif dalam menelurkan karya tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Analisa mendalam juga bisa dikerjakan dalam buah karyanya di masa-masa ini.