Pemberian adalah bukti cinta, berilah agar tambah cinta. Tidak tau dari mana kalimat manis itu aku dengar, namun ya begitulah pemberian atau dewasa ini disebut kado bisa membuat hati berbunga-bunga tidak karuan, apalagi dari si dia, tamatlah.Â
Aku terlalu nyaman bekerja sekaligus berkegiatan sosial sehingga setiap tahun pasti ada perpisahan sebab pekerjaannya tidak tetap, gonta-ganti. Setiap ada perpisahan, biasanya diberi kado.Â
Tujuan pemberian kado bisa macam-macam, agar dikenang, tidak dilupakan atau bisa jadi pengigat pernah berada di daerah tersebut. Aku menyelesaikan pekerjaan 2020 ini di Malang pada April.
Namun kali ini beda akibat pandemi convid 19 aku dan temanku tidak bisa pamit dengan manis. Aku tidak memikirkan tentang kado, bisa pamit langsung saja sudah syukur-syukur. Namun, aku tidak menyangka ternyata aku diberi kado juga.
 Kado dari Nurul Huda
Mbak, besok ke sekolah pamitnya. Saya akan mengabari semua guru datang ke sekolah walaupun tidak bersalaman dan berpelukan serta wajib jaga jarak, setidaknya kita bertemu.
Aduh, aku binggung menjawab apa sebab sibuk packing dan mengurus ini itu, Â namun akhirnya kuiyakan, aku datang ke sekolah. Aku datang ke sekolah dan pamit lalu memberitahukan bahwa akan pulang besok.Â
Aku langsung menuju sekolah lain, karena ada beberapa sekolah yang berprilaku sama, menolak pamit lewat WA. Ketika aku sedang berada di SDN Kidangbang, bu Ida menelepon.Â
Ibu Ida mengatakan bahwa ia sedang di kosan kami. Padahal saya mau pulang hanya saja hujan mulai turun sehingga menunda pulang. Aku terharu sekaligus geer, bu Ida dan bu Rotul mengantarkan kado dalam hujan.