2018 lalu, saya berharap bisa berbuka puasa di rumah dan mengurangi buka puasa di luar.
2019 lalu, saya berharap hanya berbuka di rumah namun nyatanya sebanyak 6 kali berbuka di luar sebab undangan yang tak bisa di tolak.
2020 ini, harapannya tidak buka di luar sama sekali. Alasannya, saya khawatir tahun ini adalah tahun terakhir saya berbuka puasa di rumah keluarga saya. Jika saya menikah dengan orang jauh tahun ini, tentu ramadan tahun depan harus ikut suami dan tidak berbuka bersama keluarga. Harapan ini, nyatanya menjadi kenyataan di tengah Pandemi Convid-19 ini. Tidak ada ancang-ancang buka bersama, tidak ada undangan di manapun, tidak ada kegiatan apapun yang sifatnya pertemuan, semuanya daring.
Ramadan memang bulan yang sangat sexy untuk melakukan kegiatan keagamaan dan bersilaturahim, namun ramadan 2020 ini beda. Musibah pandemi Convid-19 telah membuat orang-orang yang beragama seolah terpanggil bahwa Tuhan ada di kesendirian, dalam pengasingan, gelapnya malam, kesunyian, terangnya pagi dalam kesendirian. Semoga, ramadan kali ini saya secara pribadi lebih menikmati ibadah dan lebih serius mencapai target ibadah meski tidak berkumpul dengan orang-orang. Semoga Ramadan kali ini, tetap di rumah dan selamat dengan menikmati kebersamaan dengan keluarga. Semoga amal ibadah diterima bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Aamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H