Sensory Play merupakan sarana bermain aktif yang melibatkan sistem indera yang ada pada tubuh, diantaranya sentuhan, rasa, penciuman, penglihatan, dan pendengaran. Semakin banyak indera yang digunakan saat bermain, maka semakin besar kemungkinan anak untuk belajar dan mengingat. Apalagi pada anak usia dini, karena pada anak usia dini pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Anak dapat menerima banyak informasi sebagai pengetahuannya tentang dunia. Sensory Play dapat mendukung upaya stimulasi otak untuk meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, bereksperimen, dan mengerjakan tugas yang kebih rumit, sehingga mendukung perkembangan berbicara dan bahasa, keterampilan motorik kasar dan motorik halus, kemampuan kognitif dan interaksi sosial khususnya pada teman sebayanya. Sensory Play dapat membantu melatih kempuan berkonsentrasi dan emosional pada anak. Dalam stimulasi jenis sensory play ini, anak dilatih untuk aktif bereksplorasi, tidak hanya belajar dari buku dan mendengarkan orang tua. Orang tua mengajak anaknya bermain sensory play dapat membantu anak menambah kosakata tentang dunia yang ia eksplorasi. Bermain dengan jenis tekstur, rasa, dan benda membantu anak membangun cara baru berbicara tentang dunianya.
Sensory play memiliki banyak manfaat terutama untuk anak usia dini. Sensory play dapat mengaktifkan fungsi sensori dalam meningkatkan pembelajaran, membangun keterampilan kognitif, dan menyeselaikan konflik sosial emosional anak. Selain itu juga memfasilitasi anak untuk memuaskan sistem indera dalam mengeksplorasi cahaya, warna, bau, suara, bentuk, dan sentuhan yang menumbuhkan kreativitas, dan membangun percaya diri. Selain bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sensory play juga bermanfaat untuk membangun ikatan antara anak dengan orang tua. Mendampingi dan membimbing anak ketika bermain, diharapkan dapat timbul interaksi erat antara anak dengan orang tua. Interaksi tersebut penting karena mendasari awal perkembangan sosial anak.Â
Sensory play ini memiliki banyak variasi. Misalnya bermain puzzle, menempel kancing baju, berkebun, bermain pop-it, bermain pasir ajaib, dan lain-lainnya. Bahan yang digunakan untuk bermain sensory play cukup sederhana. Misalnya menempelkan kancing baju pada gambar, alat yang diperlukan hanya kancing baju, gambar, dan lem. Orang tua dapat membimbing anak dengan mengajarkan untuk menempelkan kancing sesuai dengan warna gambar. Permainan ini bermanfaan untuk mengasah sensorik, melatih fokus, dan mengenalkan warna. Contoh lainnya adalah bermain dengan pasir ajaib. Bahan yang diperlukan sangat mudah ditemukan dirumah, yaitu tepung, baby oil, dan pewarna makanan. Cara membuatnya juga tidak terlalu rumit yaitu hanya dengan mencampurkan tepung dengan baby oil dan terakhir memberikan pewarna makanan dalam adonan. Permainan ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik halus, mendukung perkembangan sosial emosional, mengembangkan kreativitas dan imajinasi serta mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi.
Sensory play ini memberi pengaruh baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Karena selain untuk melatih motorik kasar dan motorik halus, sensory play juga bermanfaat untuk menumbuhkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, kecerdasan otak, dan mengeratkan ikatan antara orang tua dengan anak. Oleh karena itu, orang tua harus memiliki kesadaran tinggi dengan stimulasi perkembangan anak dan orang tua juga harus selalu mendapingi dan membimbing tumbuh kembang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H